Semifinal Euro 2020: Meredam Ledakan Dinamit Denmark

- Selasa, 6 Juli 2021 | 16:31 WIB
Ketua KONI Bangka Belitung, Elpandi.(wb)
Ketua KONI Bangka Belitung, Elpandi.(wb)


Komentar Ketua KONI Bangka Belitung, Elpandi


INGGRIS kontra Denmark  di semifinal EURO 2020 partai yang tak kalah menarik.  Menjadi kesempatan bagi Inggris untuk membuktikan sebagai salah satu kiblat sepak bola di dunia. Atau sebaliknya, jadi korban ledakan dinamit Denmark .

Tim besutan Gareth Southgate dalam posisi yang menguntungkan. Harry Kane dan kawan-kawan  akan bermain di kandang sendiri,  Stadion  Wembley.  Mereka akan didukung oleh para suporter  yang terkenal fanatik.  Ini merupakan pertama kalinya dalam 25 tahun, Inggris mencapai semifinal Euro.

Selain itu, capaian yang diraih pelatih The Three Lions, patut menjadi pertimbangan. Sejak menukangi Timnas Inggris, Southgate telah memainkan 27 laga di kandang dan cuma 2 kali kalah. 

Inggris memiliki performa yang bagus sepanjang Eurao 2021, terutama lini belakang mereka yang belum kebobolan. Di depan, stiker Rahem Sterlin dan Kane cukup produktif. Demikian pula barisan tengah yang mampu menjadi petarung tangguh. Ini merupakan pertama kalinya dalam 25 tahun, Inggris mencapai semifinal Euro atau Piala Eropa.

Timnas Denmark tampil sebagai kuda paling hitam di Euro 2021 dengan meraih rangkaian keajaiban hingga menembus semifinal.  Denmark memang kurang diunggulkan ketimbang Inggris, di antaranya soal komposisi skuad Inggris yang dianggap lebih berkualitas daripada Denmark.

Namun, Denmark juga tidak bisa diremehkan. Salah satu dari 2 tim yang mampu mengalahkan Inggris racikan Gareth Southgate tidak lain adalah Denmark. Kemenangan Denmark atas Inggris terjadi di ajang UEFA Nations League 2020 tahun lalu. Ketika itu, Kasper Schmeichel dan kawan-kawan membekuk Inggris dengan skor 0-1 di Wembley. Peluang  untuk kembali membuat kejutan meski cukup kecil, tetap ada.

Masih ingat  tahun  1992,  Denmark membalikan prediksi para analisa  ketika berhasil Juara Eropa .  Kelemahan Inggris walaupun  memiliki reputasi besar sebagai tim dengan liga terbaik  dan pemain bintang , tapi  belum pernah menjadi juara  Eropa  . 

Denmark dalam tren positif menuju puncak. Usai dua kali kalah di laga awal,  Kjær membawa Tim Dinamit berhasil bangkit dengan mengalahkan Rusia di laga akhir grup. Wales mereka bantai di perdelapan final. Begitu juga dengan Republik Ceko yang dikandaskan dengan skor tipis 2-1 di delapan besar. Keinignan besar mengulang sejaran emas 1992.

Inggris memang berpeluang,  tetapi hati-hati,  Christensen, Vestergaard, Hojbjerg, adalah punggawa klub Liag Preimier. Mereka mengenal karakter Inggris  yang bisa saja membalikkan fakta .  

Inggris di bawah Southgate tentu saja akan memberikan sesuatu yang dinanti-nantikan publik Wimbley.  Tugas Kane sebagai pemain paling  berpengalaman sekaligus sebaga striker  membawa para  pemain muda  menatap juara. (*)


Editor: Barly Wow

Terkini

Harga Timah Turun Lagi ke Level 22.000 Dolar AS

Rabu, 22 Maret 2023 | 14:34 WIB

Piala FA : Final Ideal MU vs City

Senin, 20 Maret 2023 | 15:58 WIB
X