PANGKALPINANG,www.wowbabel.com -- Enam anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang mundur karena mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 berbeda nasib.
Tiga mantan anggota dewan yang sukses itu antara lain Algafry Rahman dari Golkar sukses memenangkan pertarungan di Pilkada Bangka Tengah sebagai calon bupati. Algafry menang setelah berhasil mengalahkan koleganya sesama anggota DPRD Bangka Belitung, yaitu Didit Srigusjaya dari PDIP.
Kemudian H Sukirman dari Nasdem dan Bong Ming Ming asal PKS yang berduet di Pilkada Bangka Barat, berhasil mengikuti jejak Algafry yang mengguli calon petahana Markus-Badri Syamsu asal PDIP.
Sedangkan dua mantan anggota DPRD Babel lainnya yang kandas, adalah Rina Tarol dan Aditya Rizki Pradana. Keduanya bersaing sebagai calon Bupati Kabupaten Bangka Selatan, yang dikalahkan oleh Riza Herdavid dari PDIP.
Sementara itu sebelumnya, calon bupati yang menang di Pilkada Kabupaten Bangka Tengah, Algafry Rahman pernah mengungkapkan, ini semuanya merupakan keputusan Tuhan.
"Saya yakin itu, siapapun nanti yang menang telah digariskan, intinya semua yang menang pasti akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah," ucapnya, Rabu (9/12/2020) kemarin.
"Untuk hasil kami masih menunggu, belum tahu berapa jumlah suara yang diperoleh, nanti pleno KPU itu yang menentukan siapa yang akan terpilih menjadi pemenang," lanjutnya Algafry Rahman.
Peneliti Pokitik Bangka Belitung, Ranto menilai terjadi fenomena yang menarik pada Pilkada di Babel 2020. Khususnya yang terjadi di Kabupaten Bangka Tengah. Kasus di Bangka Tengah dengan kalahnya Didit Srigusjaya disebut Ranto dengan kokohnya hukum besi perilaku pemilih.
"Apa yang istimewa dari kasus ini. Menurut teori hukum besi perilaku memilih (yang dikenal oleh pengkaji politik) menegaskan bahwa jika dalam sebuah momen politik ada kontestan yang tingkat elektabilitasnya stagnan bahkan cenderung menurun dan pesaingnya secara konsisten terus meningkat meskipun pelan tapi pasti merupakan petanda awal kekalahan bagi kandidat yang elektabilitasnya stagnan atau cenderung menurun," ungkap Ranto secara terpisah.(fn/wb)