PANGKALPINANG,www.wowbabel.com – Provinsi Bangka Belitung mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm) pada Juni 2022 setelah bulan sebelumnya terjadi inflasi.
Baca Juga : Harga Timah dan TBS Sawit Sebabkan Bangka Belitung Deflasi
Laju deflasi bulan Juni tertahan oleh kenaikan sejumlah komoditas bahan pangan terutama cabai, bawang merah, sawi dan telur ayam ras, kenaikan harga tiket pesawat udara juga berkontribusi besar menahan deflasi di Babel.
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provisni Banga Belitung dalam keterangan tertulisnya mencatat secara spasial, Kota Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 0,22% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya tercatat inflasi sebesar 0,85% (mtm).
“Deflasi bulan ini terutama dipengaruhi oleh penurunan indeks harga komoditas daging ayam ras, aneka ikan, angkutan udara, minyak goreng, bayam, cumi-cumi dan daging sapi,” kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Bangka Belitung, Budi Widihartanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
Sementara itu Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 0,03% (mtm) setelah sebelumnya tercatat inflasi sebesar 2,24% (mtm), yang didorong oleh penurunan indeks komoditas aneka ikan, minyak goreng, cumi-cumi, udang basah, dan bawang putih.
{separator}
Secara tahunan, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 6,46% (yoy) lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 6,94% (yoy), sementara kota Tanjungpandan mengalami inflasi 6,61% (yoy) lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 7,02% (yoy).
Laju penurunan indeks harga volatile food tertahan oleh kenaikan inflasi pada komoditas bahan pangan lain terutama aneka cabai, bawang merah, sawi dan telur ayam ras.
Curah hujan tinggi di sejumlah sentra produksi mengganggu produksi tanaman hortikultura sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen. Selain itu, kenaikan harga barang input seperti pakan ternak dan pupuk turut mendorong biaya modal.
Pada kelompok administered prices, Budi menambahkan, tarif angkutan udara tercatat masih tinggi seiring dengan meningkatnya permintaan pada musim libur akhir tahun ajaran. Kenaikan harga pada komoditas tersebut memiliki andil besar dalam menahan deflasi Bangka Belitung.
“Upaya untuk menurunkan inflasi tersebut akan terus dilakukan di masa yang akan datang, karena tekanan inflasi diperkirakan masih akan terjadi termasuk di bulan Juli seiring dengan masuknya musim liburan sekolah dan perayaan HBKN Idul Adha, yang cenderung mendorong peningkatan mobilisasi dan konsumsi masyarakat. Namun demikian beberapa komoditas terutama ikan-ikanan berpotensi terjadi deflasi seiring dengan ketersediaan yang memadai dan pasokan yang meningkat,” tukas Budi.(fn/wb)