Catat, Ini Faktor Sosial-Ekonomi yang Sebabkan Turunnya Penduduk Miskin di Babel

- Senin, 17 Januari 2022 | 09:23 WIB
Caption: Kepala BPS Provinsi Bangka Belitung, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami. (dok/wb)
Caption: Kepala BPS Provinsi Bangka Belitung, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami. (dok/wb)

PANGKALPINANG, www.wowbabel.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan persentase penduduk miskin di Bangka Belitung pada September 2021 sebesar 4,67 persen turun dibandingkan kondisi Maret 2021. Tidak saja mencatat penurunan, persentase penduduk miskin di Babel ini juga nomor dua terendah se Indonesia.

Menurut Kepala BPS Provinsi Bangka Belitung, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami angka kemiskinan September 2021 dipengaruhi oleh fenomena sosial ekonomi. 

Berikut catatan BPS terhadap  faktor sosial ekonomi di Provinsi Bangka Beitung yang menyebabkan turunnya kepemiskian di Babel sebesar 3000 orang kurun enam bulan  (Maret-September 2021) :

1.Pertumbuhan Ekonomi Babel Membaik 

Kondisi perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III-2021 membaik dibandingkan triwulan III2020. Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 tumbuh sebesar 6,11 persen (y-on-y). 

2.Laju Inflasi

Selama periode Maret 2021 – September 2021, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 1,12 persen. 

3.Perubahan Persentase Pekerja Setengah Penganggur 

Pada Agustus 2021, Persentase Pekerja Setengah Penganggur sebesar 6,06 persen. Terjadi penurunan sebesar 1,06 persen poin dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 7,12 persen dan turun 3,06 persen poin jika dibandingkan Agustus 2020.

Sedangkan angka kemiskinan September 2021 dipengaruhi oleh fenomena sosial ekonomi berikut:

1.Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Babel:

Pada Agustus 2021, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,03 persen, turun 0,22 poin persen dibanding TPT Agustus 2020 sebesar 5,25 persen.

2.Penduduk Usia Kerja di Babel Terdampak COVID-19

Sebanyak 68.953 penduduk usia kerja (6,15 persen) terdampak Covid-19 pada Agustus 2021, dengan rincian:  7,28 ribu penduduk menjadi pengangguran, sebanyak  2,74 ribu penduduk menjadi Bukan Angkatan Kerja, ada  7,32 ribu penduduk Sementara Tidak Bekerja, dan  51,62 ribu penduduk Bekerja dengan Pengurangan Jam Kerja (Shorter Hours). (wb)

Halaman:

Editor: Robby Wowbabel

Terkini

Inflasi Pangkalpinang Terendah di Indonesia

Senin, 5 Juni 2023 | 13:50 WIB

Harga Timah Shanghai Melambung ke 208.220 Yuan

Senin, 29 Mei 2023 | 18:50 WIB

Dunia Terancam Krisis Timah

Jumat, 26 Mei 2023 | 10:08 WIB

Saham TINS  Anjlok 30 Poin

Kamis, 25 Mei 2023 | 14:55 WIB
X