Wowbabel.com – Beban Francesco Bagnaia tidak berat lagi menyongsong MotoGP Spanyol di Valencia dua pekan lagi.
Selisih 23 poin dengan Fabio Quartararo setelah MotoGP Malaysia melapangkan jalan menjadi juara dunia.
Tidak mesti ngotot saat MotoGP Valesia, Bagnaia cukup finish di 14 besar memastikan pebalap Tim Ducati Lenovo sebagai jura dunia setelah Casey Stoner sebagai pebalap terakhir Ducati sebagai jaura duani tahun 2007.
Dibanding para pabrikan Jepang seperti Honda, Yamaha, maupun Suzuki, Ducati terbilang terlambat turun di Kejuaraan Dunia Grand Prix Balap Motor.
Pabrikan asal Borgo Panigale, Bologna, Italia, itu pun tidak pernah turun di kelas kecil maupun sedang.
Baca Juga: Ini yang Bisa Gagalkan Bagnaia Juara Dunia MotoGP 2022
Ducati Motor Holding S.p.A. baru memutuskan terjun di MotoGP atau setahun setelah kelas premier ini dilansir menggantikan kelas utama sebelumnya, 500cc. Ducati Corse, divisi balap yang didirikan pada 1999, menjadi penanggung jawab tim pabrikan Ducati di MotoGP.
Setelah Casey Stoner pada 2007, Ducati terlihat kesulitan untuk merebut gelar juara dunia MotoGP. Kesempatan itu terbuka lebar tahun ini lewat Francesco Bagnaia.
“Sekarang saya bisa santai . Akhir pekan ini cukup berat untuk kesalahan yang saya lakukan kemarin. Untuk Valencia, kami ingin memahami bahwa kami bisa cukup kuat tanpa memaksakan seperti yang saya lakukan kemarin. Hari ini balapan adalah demonstrasi bahwa kecepatan kami sangat baik. Tanpa melakukan hal-hal gila," kata Bagnaia setelah menang di Sepang pekan lalu.
Artikel Terkait
Pembalap Ducati Lenovo dan Prima Pramac Motor Baru, Luca Marini Gigit Jari
MotoGP Thailand : Ayo Ducati, Lupakan Tragedi Bagnaia di Motegi
MotoGP Thailand : Ducati Dominasi Latihan Kedua