www.wowbabel.com -- Pemerintah menyelesaikan peta jalan (roadmap) hilirisasi investasi strategis dalam rangka mendorong transformasi ekonomi.
hilirisasi nikel yang sudah berjalan sebagai prototype untuk diikuti oleh komoditas lainnya termasuk Timah dan tembaga.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadia menyampaikan bahwa peta jalan tersebut telah selesai disusun dengan total investasi hingga US$545,3 miliar sampai tahun 2040.
Baca Juga: Tiga Lokasi ini Untuk Calon Investasi Hilirisasi Timah di Bangka Belitung
“Alhamdulillah pekerjaan sudah selesai dan kami sudah laporkan dibagi menjadi delapan bagian dari 21 komoditas peta hilirisasi," kata Bahlil dalam koferensi pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (30/1/2023).
"Jadi selama ini kita bicara hilirisasi, peta jalan roadmap besarnya itu belum ada, dan alhamdulillah tadi kami sudah laporkan dengan total investasi sampai dengan 2040 sebesar USD545,3 miliar,” ucap Bahlil.
Dalam roadmap yang disusun itu, prototype hilirisasi nikel secara teknis dijadikan referensi pada sektor lainnya.
Baca Juga: Tarik Investor untuk Hilirisasi Timah dan Silika, Pemprov Babel Bakal Siapkan Kawasan Khusus
Dengan hilirisasi tersebut, menurut Bahlil, Indonesia akan betul-betul fokus pada peningkatan nilai tambah.
“Tahapan-tahapannya juga sudah tadi kita bahas teknis dan nikel sudah kita lakukan dengan baik. Jadi prototype nikel yang kita lakukan hilirisasi ini akan kita pakai juga untuk di sektor-sektor yang lain, seperti Timah, bauksit, kemudian oil and gas, kemudian tembaga. Tidak hanya di sektor itu, tapi juga di sektor perkebunan, pangan, perikanan,” ujar Bahlil.
Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Investasi untuk membuat skala prioritas dalam proses hilirisasi dan target-target yang harus dilakukan selanjutnya.
“Tadi Bapak Presiden memerintahkan kepada saya sebagai Menteri Investasi untuk melakukan skala prioritas untuk apa-apa saja yang harus kita lakukan sekarang. Katakanlah sekarang kita menyetop nikel, kemudian bauksit, ke depan apalagi? Seperti Timah, atau tembaga, sebentar lagi. Jadi ini yang akan kita lakukan,” ujar Bahlil.
Bahlil menegaskan bahwa hilirisasi merupakan salah satu hal penting harus dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi utamanya dalam proses menjadi negara maju.
“Ingat, negara di dunia ini yang mempunyai sumber daya alam berbeda antara negara yang punya sumber daya alam yang tidak melakukan hilirisasi dengan yang melakukan hilirisasi," katanya.
Artikel Terkait
Harga Timah Shanghai Menguat, di London Malah Turun
Hati-hati Pelaku Penculikan Anak Sedang Berkeliaran, Kenali Berbagai Modusnya
Ratusan Calon Penumpang Terpaksa Menginap di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok
Kapal Cepat Express Bahari Tetap Berlayar, Ternyata Ini yang Dilakukan
Pemilik Weton Senin Legi Sangat Cocok Jadi Pengusaha atau PNS, Ini Alasannya!