Bakal Disetop Jokowi, Ekspor Timah Indonesia di 2022 Melonjak 78.118 Ton 

www.wowbabel.com — Ekspor timah Indonesia sepanjang tahun 2022  naik dibandingkan tahun 2021. 

Data Kementerian Perdagangan RI mencatat sepanjang tahun 2022, Indonesia mengekspor 78.118,44 ton timah olahan, baik timah ingot dan kawat solder.

Jumlah ekspor timah Indonesia tahun 2022 naik 4,62% ​​dari tahun 2021 sebanyak 74.000 metrik ton.

Baca Juga: Ekspor Timah Bangka Belitung Tahun 2022 Terbesar ke Cina, Nilainya 745,86 Juta Dolar AS

Kenaikan ekspor timah Indonesia tahun 2022 setelah Indonesia mengekspor 7.710,58 ton timah olahan pada bulan Desember. Melonjak  44,81% dari pengiriman timah di bulan November 2022.

Hanya saja ekspor timah Desember 2022  turun sedikit dari bulan yang sama tahun 2021. 

Lonjakan ekspor timah Indonesia tidak terpengaruh oleh kejatuhan harga timah dunia. Tahun 2022, harga timah jatuh 36% mencatat sebagai logam dasar dengan kinerja terburuk di bursa komoditas LME. 

Baca Juga: Ekspor Bangka Belitung Tergantung Timah

Kenaikan ekspor timah Indonesia ini juga terjadi saat pemerintah Indonesia mewacanakan penghentian ekspor timah.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali-kali menyampaikan rencana penghentian ekspor timah untuk menuju hilirisasi industri mineral agar memberikan nilai tambah bagi Indonesia.

Maksud pemerintah dari pelarangan ekspor timah ini bertujuan agar hilirisasi timah di dalam negeri semakin berkembang, sehingga nilai tambah ada di dalam negeri.

Baca Juga: Bahlil Stop Ekspor Timah 2023, Hilirisasi Segera

Hal ini untuk mengembangkan hilirisasi timah karena baru mencapai 5%. Sedangkan 95% lainnya dalam bentuk tin ingot diekspor ke luar negeri. Indonesia merupakan pemilik sumber daya dan juga produsen timah terbesar kedua di dunia, setelah China.

Menurut data OEC World, Indonesia berkontribusi terhadap 34,1% nilai ekspor timah dunia pada 2020. Nilainya mencapai US$ 1,29 miliar atau Rp 18 triliun (kurs Rp15.000/US$).

Data Kementerian ESDM, pada 2018 produksi timah nasional masih bisa mencapai 83.000 ton dengan ekspor mencapai 83.020 ton. Namun, di tahun-tahun berikutnya angka itu terus turun  hingga produksinya anjlok menjadi 34.610 ton dan ekspor menjadi 28.250 ton pada 2021.