BANGKA BELITUNG,www.wowbabel.com -- Kedatangan peneliti dari Belanda dan Norwegia di Jurusan Ilmu Politik UBB pada hari Rabu, 7 Desember 2022 merupakan bentuk realisasi dari kerjasama yang sudah dibuat oleh Jurusan dengan berbagai pihak.
Ranto, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Politik UBB saat membuka kegiatan Lokakarya bertemakan Mendorong Rantai Produksi yang Berkelanjutan: Formalisasi dan Pembangunan Industri Hilir Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyebutkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi Indonesia untuk mengelola potensi mineral Timah yang ada di Bangka Belitung.
"Kedatangan Jokowi di bulan Oktober yang lalu ke Bangka Belitung dalam rangka peresmian smelter milik PT Timah perlu diikuti oleh ekosistem yang mendorong proses hilirisasi mineral timah tersebut," kata Ranto.
Terkait dengan upaya membangun ekosistem hilirisasi timah, Nanang Indra Kurniawan selaku Koordinator Penelitian dari Universitas Gadjah Mada menyebutkan bahwa wacana hilirisasi ini perlu dilihat dalam perspektif lokal seperti bagaimana keterlibatan penambang kecil (penambang yang dilakukan olehasyarakat) yang terlibat dalam ekstraksi timah di Bangka Belitung selama ini.
Baca Juga: Tim PKM-K UBB Berhasil Melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa
“Oleh karena itu, perlu dirumuskan formulasi kebijakan yang menintegrasikan semua pihak yang bergiat diaktifitas ekstrasi timah", kata Nanang.
"Persoalan lainnya yang perlu dilihat secara serius mengenai potensi dampak hilirisasi bagi aspek sosial-budaya, fisik, lingkungan dan lainnya," imbuh Nanang.
Peneliti EPICC Project yang sekaligus dosen di Utrecht University, Diana Vella Almeyda ingin mengelaborasi perspektif lainnya selain dari produk solder dari agenda hilirisasi timah yang sedang diagendakan. Terkait dengan potensi pasar domestik dan lainnya.
Di penghujung kegiatan, Ranto menekankan proses hilirisasi timah ini harus dilihat dari berbagai perspektif tidak saja tentang pendapatan negara akan tetapi juga pemenuhan hal layak hidup bagi komunitas yang tidak bersinggungan langsung dengan praktik ekstraktif timah di Bangka Belitung yang masih terjadi hingga saat ini.(*)
Artikel Terkait
BSI dan UBB Sinergi Perkuat Inklusi dan Literasi Syariah di Kampus
Mahasiswa UBB Bangun Pojok Literasi di Panti Asuhan Al Khairiyah
Pemerintah Pusat Dukung Pendirian Fakultas Kedokteran di UBB
Jurusan Ilmu Politik UBB dan Prodi Ilmu Politik UNJA Semakin Mesra