BANGKA BELITUNG,www.wowbabel.com -- Pembangunan infrastruktur sumber air baku untuk pasokan air bersih di Kawasan Industri Sadai sangat diperlukan. Sebab jaminan ketersediaann air besih akan menunjang Kawasan Industri Sadai di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel), Ridwan Djamaluddin mendorong agar infrastruktur vital yang menjamin ketersedian air bersih di Bangka Selatan itu terealisasi.
"Saya mengharapkan agar tim segera turun ke lapangan, melihat situasi di lapangan untuk memastikan status lahan dan kondisi lahan, sehingga perencanaan yang kita ambil sesuai atau berbasis situasi di lapangan," kata Ridwan Djamaluddin saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penyiapan Air Baku di Kawasan Industri Sadai oleh Kementrian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Selasa (29/11).
Baca Juga: Harga Timah Dunia Jatuh Perusahan Penambangan Malaysia Merugi
Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten Deputi (Asdep) Infrastruktur Pertambangan dan Energi Kemenko Marves.Yudi Prabangkara diikuti oleh peserta dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Selatan, dan Kemenko Marves secara luring maupun daring.
Ridwan Djamaluddin dalam arahannya menyampaikan bahwa dalam percepatan infrastruktur air baku di Kawasan Industri Sadai ini diperlukan tim untuk turun ke lapangan melihat situasi yang ada.
Sementara itu untuk pendanaan, selain apa yang telah dilaksanakan, juga diupayakan perencanaan anggaran pada tahun 2023.
Baca Juga: Laga Hidup Mati Belgia Melawan Kroasia
Dalam pelaksanaanya nanti Ridwan Djamaluddin mengharapkan koordinasi dan membangun hubungan yang kuat dengan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, karena sebagian kebutuhan air baku tersebut juga diperuntukkan mencukupi kebutuhan warga sekitar Sadai.
Artikel Terkait
Golkar Dorong Pemerintah Percepat Laju Investasi Kawasan Industri Sadai
Pelabuhan Tanjung Ular Bakal Jadi Kawasan Industri, Bong Ming Ming: Pelabuhan yang Bisa Diandalkan
Baru Tahap Dua, Pembangunan Kawasan Industri Sadai Hampir Seribu Tenaga Kerja
Nilai Investasi Tahap Dua Pembangunan Infrastruktur dan Penunjang Kawasan Industri Sadai Hampir Rp 900 M