JAKARTA, www.wowbabel.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin pembahasan pengendalian inflasi dengan seluruh kepala daerah secara hybrid di Istana Negara, Jakarta, Senin 12 September 2022.
Presiden Jokowi mengatakan, kenaikan harga barang jasa merupakan hal yang paling ditakuti negara. Harus berhati-hati dengan satu kata 'inflasi'.
"Kita harapkan negara kita bisa mengendalikan inflasi dengan baik. Kalau kita lihat posisi hari ini, 2 persen dana transfer umum masih Rp 2,17 triliun. Belanja Tak Terduga Rp 16,4 triliun baru digunakan Rp 6,5 triliun, artinya ada ruang yang sangat besar untuk menggunakan dana ini. Juga oleh provinsi, kabupaten/kota. Karena posisi APBD saat ini realisasi 47 persen masih kecil, segera realisasikan di Oktober, November, dan Desember," ungkapnya.
Dikatakannya, kontribusi APBD dalam pertumbuhan ekonomi sebuah daerah sangat besar. Ia juga mengingatkan bahwa akibat inflasi itu terutama berkaitan dengan harga pangan.
Baca Juga: Naiknya Harga BBM, Wamenkeu : Bantalan Sosial Bisa Tingkatkan Daya Beli
"Hati-hati, kontribusi inflasi terhadap kemiskinan 74 persen. Harga naik, kemiskinan ikut naik, hutang naik. Hati-hati, harga beras naik meskipun hanya 20 sampai 500 rupiah. Segera intervensi, karena menyangkut kemiskinan di daerah, itu langsung bisa naik angka kemiskinannya," imbaunya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan provinsi hingga kota yang mencatatkan inflasi tertinggi.
"Tolong dilihat dan agar segera dilakukan intervensi di lapangan," ujarnya.
Berikut Daftar Wilayah Dengan Inflasi Tertinggi RI:
Artikel Terkait
Wow, Tahun Ini Bagi Hasil Dari Royalti dan Iuran Timah Bangka Belitung Meningkat Rp 412,3 M
Bangka Belitung Dapat Tambahan Dana Bagi Hasil Sebesar 472,2 M, Berikut Rinciannya
Lebih Bayar Royalti dan Landrent Tahun 2020 dan 2021 Pemda Se Babel Sebesar Rp. 80,6 M
Pemerintah Percepat Penataan Tenaga Kesehatan, Rekrutmen PPPK Dibuka Akhir September 2022