Bukan Melapor Maling Besar, Tapi Suganda Minta Pendampingan KPK Hindari Korupsi di Bangka Belitung

NASIONAL,www.wowbabel.com -- Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta. 

Tujuan Pj Gubernur Bangka Belitung ke KPK meminta pendampingan komisi anti rasuah itu meminimalisir kasus korupsi di Pemprov Bangka Belitung. 

Pj Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu mengajak semua pihak termasuk KPK bersama-sama mengawasi tata kelola pemerintahan di Provinsi Bangka Belitung. 

"Tadi kita mengkoordinasikan bagaimana supaya tata kelola pemerintahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu semakin baik. Tadi kan hasil pembicaraan memang kita secara administrasi kita benar, tetapi setelah mereka meneliti ke bawah. Artinya, nilai kita itu persepsi korupsi kita cukup tinggi juga di lapangan," kata Suganda kepada awak media usai bertemu dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, di Gedung KPK RI,  Selasa 6 Juni 2023.

Baca Juga: Dewan Pengawas KPK Periksa Ketua KPK dan Menteri ESDM

Dalam pertemuan itu, Suganda Pandapotan Pasaribu meminta pendampingan, namun  dirinya mempersilakan aparat penegak hukum, maupun KPK untuk melakukan penindakan jika ada yang salah. 

Pihaknya berkoordinasi untuk pendampingan terkait kegiatan apapun  sehingga meminimalisir terjadinya korupsi, atau tidak terjadi penyimpangan anggaran. 

"Penindakan ya silakan saja kalau memang ada salah, tapi saya menginginkan dengan cara ini tata kelola pemerintahan di Bangka Belitung bisa lebih baik, dan ini juga sebagai langkah untuk pencegahan korupsi," katanya. 

Sebelumnya Suganda Pandapotan Pasaribu sempat mengungkap ada maling besar di lingkungan pemerintahan provinsi. 

Baca Juga: Diduga Terlibat Pencucian Uang, Ini Deretan Harta Rafael Alun Trisambodo yang Disita KPK

Maling besar itu terkait dengan proyek-proyek besar selama ini.

Suganda Pandapotan Pasaribu berkomitmen ingin menangkap pemaling besar itu.

Pernyataan ini disampaikan Suganda dalam audiensi dengan pimpinan media dan wartawan di Gedung Mahligai pada tanggal 31 Mei 2023.

 “Ada orang maling besar di sini tapi media tidak pernah sentuh.  Tetapi yang tidak maling ini dituduh seolah maling. Itu kita penjarakan orang itu jangan kita biarkan,”  katanyanya. (*)