Dunia Ridwan Djamaluddin, Bukan Jabatan, Pangkat, Gaji, dan Kecurangan

- Jumat, 31 Maret 2023 | 03:30 WIB
Ridwan Djamaludin :  (ist)
Ridwan Djamaludin : (ist)

Oleh Albana Jurnalis Senior Babel


OPINI, WOWBABEL-- Ridwan Djamaluddin mengakhiri tugasnya sebagai Penjabat ( Pj) Gubernur Provinsi Bangka Belitung. Tugas yang terhitung singkat. Tak genap setahun keburu dia pensiun.

Dalam waktu yang singkat, setidaknya Ridwan Djamaluddin sudah berbuat untuk kampung halamannya Bangka Belitung. Sebab ketika ditunjuk sebagai Pj Gubernur, Ridwan Djamaluddin melebel dirinya "Pulang Kampung". 

Sepak terjangnya sudah tercatat, ada yang kecewa pasti banyak di waktu yang singkat. Yang suka cita pun tak sedikit meski terasa sempit. Menjadi pemimpin dengan sepak terjang Ridwan Djamaluddin pilih memang tak selalu membuat semua orang se kampung senang.

Baca Juga: Ridwan Djamaluddin Benarkan Pelantikan Penjabat Gubernur Babel yang Baru

Setahun membangun kampung tak mudah bagi Ridwan Djamaluddin. Aksinya yang paling disorot menegakkan aturan terhadap penambangan timah ilegal. Tindakan yang  sangat tidak populer. Sebab dia tidak mengejar popularitas seperti kebanyakan mereka yang haus kuasa.

Di sini bisa dipahami, Ridwan Djamaluddin hidup sebagai seorang teknokratis profesional yang tidak berorientasi politis. Gerak dan langkahnya pun jauh dari alur birokratis yang njelimet terkadang membuat mumet. 

Dia hanya bergerak taktis. Tak mudah tunduk dari para pembisik yang bermulut manis.

Ridwan Djamaluddin pun tak mudah lemah ketika ditekan. Dia tak segan melawan. Sebab bagi Ridwan Djamaluddin para mafia adalah musuh bangsa.

Menjabat Pj Gubernur bukan karena hutang budi dari cukong ataupun para politisi. Dia hanya menjalankan tugas yang diberikan negara. 

Jangan harap bisa melihat jejak Ridwan Djamaluddin seperti lazim  banyak ditinggalkan  para penguasa dengan membangun citra ketimbang bekerja. 

Dia hanya mewariskan konsep berharga, yakni masa depan kampungnya, seperti yang diamanatkan presiden tentang hilirisasi. 

Peta jalan hilirisasi timah, tata kelola timah Indonesia, kekayaan yang dimiliki Bangka Belitung yang sudah porak poranda. Itu lebih bernilai dan  bermakna demi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa jauh di masa depan. 

Di akhir jabatan sebagai Pj Gubernur Babel kutipan dari novelis Pramoedya Ananta Toer dalam  Bumi Manusia cocok untuk Ridwan Djamaludin : 

Halaman:

Editor: Taharulah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X