Mengenang Sosok Sapardi Djoko Damono, Sastrawan Ternama Indonesia yang Muncul di Google Doodle Hari Ini

- Senin, 20 Maret 2023 | 17:35 WIB
Sapardi Djoko Damono. (ist)
Sapardi Djoko Damono. (ist)

NASIONAL, www.wowbabel.com -- Dalam rangka memperingati hari lahirnya Sapardi Djoko Damono yang ke-83 tahun, Google Doodle menampilkan ikonnya di halaman utama pencarian.

Sebagai seorang sastrawan sekaligus penyair tanah air, Sapardi Djoko Damono kerap menulis puisi, dan cerita yang sarat dengan makna kehidupan.

Dilansir www.wowbabel.com dari situs Google Doodle, Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.

Sejak kecil, Sapardi sudah akrab dengan perpustakaan. Ia membaca setiap buku di sana dan mulai menulis puisi saat menduduki bangku sekolah menengah atas di Surakarta.

Baca Juga: Kejagung Tutup Pintu Restorative Justice untuk Mario Dandy Cs

Sapardi menempuh kuliah Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada.

Setelah lulus kuliah pada tahun 1964, Sapardi pernah menjadi pengajar di Fakultas Keguruan Sastra dan Seni IKIP Malang di Madiun sampai 1968.

Sapardi merilis kumpulan puisi pertamanya pada tahun 1969, yang berjudul dukaMu abadi.
Dikutip dari situs Kemdikbud, dia juga pernah belajar tentang humanities di Amerika Serikat, tahun 1970-1971, tepatnya di University of Hawaii.

Gelar doktor diraih Sapardi dalam ilmu sastra pada tahun 1989, dengan judul disertasinya "Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur".

Sejak 1974, Sapardi berprofesi sebagai dosen di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia.

Ia diangkat sebagai guru besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia pada tahun dan Dekan Fakultas UI periode 1995-1999.

Baca Juga: Jadi Calo Penerimaan Bintara Polri, Lima Oknum Anggota Polda Jateng Dipecat

Tak hanya itu, beliau juga menjadi sempat menjadi Redaktur Majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia, dan Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, Country Editor Majalah Tenggara di Kuala Lumpur.

Usai purnatugas sebagai dosen di UI pada tahun 2005, dia masih mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta sambil tetap menulis fiksi maupun nonfiksi.

Halaman:

Editor: Barly Wow

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X