Tragis, Siswi Kelas 2 di Gresik Alami Kebutaan Akibat Bullying

- Senin, 18 September 2023 | 22:41 WIB
Ilustrasi. Kejadian ini telah dilaporkan ke Polres Gresik, namun ada kontroversi karena pihak sekolah enggan memberikan rekaman CCTV dengan alasan kerusakan perangkat. (ist)
Ilustrasi. Kejadian ini telah dilaporkan ke Polres Gresik, namun ada kontroversi karena pihak sekolah enggan memberikan rekaman CCTV dengan alasan kerusakan perangkat. (ist)

NASIONAL,www.wowbabel.com -- Kisah tragis seorang siswi kelas 2 SD di Kecamatan Meganti, Kabupaten Gresik, terus mencuri perhatian.

Korban mengalami kebutaan permanen setelah dianiaya oleh kakak kelasnya dengan menggunakan tusukan bakso.

Peristiwa tragis ini berawal ketika korban sedang berpartisipasi dalam acara perlombaan kemerdekaan di sekolahnya. Tanpa diduga, korban ditarik oleh kakak kelasnya ke sebuah lorong sekolah.

Di sana, sang kakak memaksa korban memberikan uang jajan, tetapi sang korban menolak. Kondisi ini berujung pada tindakan kejam, ketika sang pelaku menusuk mata korban dengan tusukan bakso, menyebabkan kebutaan permanen.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Hadiri Safety Riding, Ajak Generasi Mudah Jawa Timur Budayakan Tertib Berkendara

Kejadian ini telah dilaporkan ke Polres Gresik, namun ada kontroversi karena pihak sekolah enggan memberikan rekaman CCTV dengan alasan kerusakan perangkat.

Kasus ini semakin menyita perhatian publik dan memicu kecaman terhadap tindakan kejam yang menimpa siswi tersebut.

Pihak kepolisian masih aktif melakukan penyelidikan. Hingga saat ini, tujuh saksi telah diperiksa, termasuk kepala sekolah.

Rekaman CCTV yang ada di sekolah juga sudah diamankan dan sedang dianalisis lebih lanjut oleh Tim Labfor Polda Jawa Timur.

Selain itu, polisi juga meminta keterangan dari dokter-dokter spesialis mata untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi korban.

Baca Juga: Hadiri Munas dan Konbes NU, Erick Thohir: NU Punya Peran Besar dan Berkontribusi Membangun Negeri

Kisah tragis ini mencuat pada 7 Agustus 2023, ketika siswi tersebut pertama kali diduga mengalami kekerasan dari kakak kelasnya.

Sejak saat itu, pemalakan dan intimidasi terhadap korban terus berlangsung. Semoga pihak berwenang dapat membawa pelaku keadilan dan memberikan dukungan penuh kepada korban dalam pemulihan fisik dan mentalnya.(*)

Penulis : Feby Cheriya

Halaman:

Editor: Barly Wow

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X