BANGKA BELITUNG,www.wowbabel.com -- Ketua Umum BPC HIPMI Bangka Tengah Abdullah Randi menanggapi keresahan sejumlah pelaku UMKM di Desa Kurau Kecamatan Koba dengan hadirnya ritel modern, Indomaret.
Menurut Randi wajar saja masyarakat menolak, lantaran ritel modern akan berdampak melemahkan UMKM di desa tersebut.
“Warga atau perwakilan masyarakat Desa Kurau yang menolak kehadiran toko retail besar di desa mereka itu wajar, karena akan bisa berdampak pada toko kelontong dan UMKM yang ada di desa tersebut,” ungkap Randi.
Baca Juga: Oknum Warga Tolak Berdirinya Indomaret, Kades Kurau Mengaku Bingung Ada Investor Masuk Malah Ditolak
Dikatakan Randi, hendaknya Pemkab Bangka Tengah bisa memilah izin yang diberikan dengan menilai kearifan lokal seperti apa untuk bisa mengambangkan otonomi daerah.
Jangan sampai uang yang masuk justru tidak berputar di Kabupaten Bangka Tengah khususnya di Desa Kurau.
“Itu yang menyebabkan PAD kita juga tidak akan bertumbuh. Kita harapkan UMKM tetap bertumbuh, jangan sampai ke hadirian usaha besar ini menghambat pertumbuhan kita. Kira-kira garis besarnya seperti itu,” imbuh Randi
Diakui Randi, belakangan banyak pengurus HIPMI yang ada di Bangka Tengah kerap menerima keluhan dari warga lantaran banyak toko kelontong terdampak dan akhirnya tutup.
“Usaha kecil UMKM kita akan mati dan kita belum setuju dengan keberadaan ritel modern di Desa Kurau,” tambah Randi
Baca Juga: Abaikan Penolakan Warga Desa Kurau, Pengerjaan Bangunan Ritel Modern Terus Berjalan
Diberitakan wowbabel.com sebelumnya, Kades Kurau Jasila, mengaku bingung dengan penolakan warga pemilik toko kelontong terhadap ritel Indomaret yang akan berinvestasi di desanya.
Menurut Jasila pihaknya tidak bisa menghalang-halangi jika ada investasi yang masuk ke desanya.
Ia pun merasa bingung di satu sisi harus ada investasi yang masuk ke desa dengan harapan akan membuka lapangan kerja.
"Jujur saya merasa bingung, dimana satu sisi kita harus mendatangkan investor agar mau berinvestasi namun ditolak oleh beberapa oknum warga," ujar Jasila, Sabtu 28 Januari 2023.
Menyikapi pernyataan Kades Kurau tersebut, Randi menilai jumlah tenaga kerja lokal yang diserap ritel modern ini tidak lebih dari dua atau tiga orang. Tidak sebanding jika harus mengorbankan UMKM yang juga banyak menyerap tenaga kerja lokal yang ada di wilayah desa Kurau.(*)
Artikel Terkait
Polda Babel Amankan Empat Penampung Pasir Timah Ilegal, Amankan 270 Kg Pasir Timah
Jasa Raharja Babel Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Desa Saing
Jasa Raharja Babel Sosialisasi Tata Tertib Administrasi Kendaraan Bermotor dan Keselamatan di Desa Saing
Waspada, Puncak Musim Hujan di Babel Diprediksikan Bakal Terjadi Hingga Pertengahan Februari
Curah Hujan Tinggi, Dua Kecamatan di Bangka Barat Kembali Dilanda Banjir
Mitra Binaan PT Timah Tbk Bakal Pamer Produk di Bazar UMKM Bangka Belitung di Bandara Soekarno Hatta