HUT ke-22 Babel di Rumdin Bupati Babar, Warga Mengeluh Takut Menambang Timah

- Selasa, 22 November 2022 | 17:52 WIB
Bupati Bangka Barat Sukirman, saat memberikan sambutan perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 22 Bangka Barat di Rumdin Bupati Bangka Barat. (agus babar)
Bupati Bangka Barat Sukirman, saat memberikan sambutan perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 22 Bangka Barat di Rumdin Bupati Bangka Barat. (agus babar)

BANGKA BELITUNG, www.wowbabel.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke -22 Provinsi Bangka Belitung juga dirayakan di Kabupaten Bangka Barat, tepatnya di Rumah Dinas Bupati Bangka Barat, Selasa 22 November 2022.

Acara tersebut dihadiri Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin dan Forkompimda Bangka Belitung, Bupati Bangka Barat H Sukirman serta jajarannya lainnya.

Kesempatan ini digunakan masyarakat untuk berdialog dan berdiskusi mengenai kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemprov Bangka Belitung.

Masyarakat masih menilai kebijakan atau regulasi yang dilakukan pemerintah saat ini menyusahkan dan kurang memihak ke masyarakat, terutama soal pertambangan. Sehingga, banyak masyarakat takut dan resah terkait kebijakan itu.

Baca Juga: Sukirman Resmikan Perpusda Bangka Barat Senilai Rp 10 Miliar

Rahman, warga Kampung Teluk Rubiah Muntok mengungkapkan dirinya sebagai perwakilan masyarakat tambang sangat mengeluhkan dan resah akibat razia yang selalu menghantui para penambang.

Hal ini membuat para penambang tidak bisa bekerja dengan tenang, ditambah lagi harga pasir timah murah.

"Kebijakan apa yang bisa Pak Pj Gubernur lakukan supaya para penambang tidak resah dengan adanya razia. Kami para penambang mengikuti aturan dengan arti kata mengikuti CV dengan membuat tambang menjadi legal," ungkap Rahman saat diskusi di Rumah Dinas Bupati Bangka Barat, Selasa 22 November 2022.

Ditambahkan Rahman, terkadang masyarakat terpaksa tidak mengikuti aturan lantaran harga timah yang dibeli oleh CV atau perusahaan terlalu rendah.

"Kalau melalui CV ini harganya rendah. Negara kita sudah merdeka kenapa kita dijajah lagi. Jadi kami harap sebagai penambang, untuk harga timah jangan turun karena perekonomian masyarakat tergantung dari tambang. Kalau harga timah turun seluruh perekonomian di Babel akan lumpuh," tuturnya.

Baca Juga: Sukirman Minta BPOM Lebih Teliti dan Ketat Dalam Pengawasan Obat dan Makanan

Lebih lanjut, Rahman berharap kepada Pemprov Bangka Belitung agar dapat memberikan solusi terkait mengimbangi harga yang ada saat ini jangan selisihnya terlalu jauh.

"Tolonglah dari pihak PT Timah dan Pak Gubernur tolong berikan kebijakan kepada rakyat, supaya perekonomian Babel hidup seperti semulanya," harapnya.

Sedangkan, Kosim salah satu warga Kecamatan Kelapa mengungkapkan di Bangka Barat ini untuk hutan produksi (HP) ada 60 persen, 20 persen hutan lindung (HL) dan 20 persen hutan untuk masyarakat.

Halaman:

Editor: Barly Wow

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X