PANGKALPINANG, wowbabel.com -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bakal mengucurkan sejumlah dana ke masyarakat agar laju inflasi bisa terkendali.
Salah satu sumber dana yangbakan dikucurkan dalam program pengendalian inflasi di Bangka Belitung (Babel) berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) 2020-2022 mencapai Rp28,8 miliar.
Pada September 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 0,80% (M-to-M) lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,17%. Namun secata tahunan inflasi Bangka Belitung sebesar 6,67% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 6,38% (yoy). Lebihbtinggi dari angka inflasi nasional.
Baca Juga: Tekan Angka Inflasi, Ini Langkah yang Diambil Pemprov Bangka Belitung
"Kondisi membaik, kita harus mempertahankan hal baik ini. Beberapa tindakan nyata menghadapi bulan November-Desember yang harus kita jaga," ujar Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, Kamis (6/10/2022).
Gubernur mengajak tim TPID dan pihak terkait untuk mendiskusikan pemanfaatan DID sebesar Rp10,81 miliar untum mengendalikan inflasi.
Selain dana bonus, Pj Gubernur juga memanfaatkan dana wajib perlindungan sosial 2% dari Dana Alokasi Umum (DAU) setelah kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Total DID Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk kegiatan pengendalian inflasi sebesar Rp28,8 miliar.
Baca Juga: Bensin, Solar dan Pelumas Sumbang Inflasi Bangka Belitung
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangka Belitung, Feri Insani mengatakan DID tambahan dari tahun 2020-2022 sebesar Rp28.802.714.000 dapat digunakan untuk menekan harga bahan pokok di Babel.
Secara keseluruhan, kata Feri tersedia anggaran sebesar Rp48 miliar, dengan alokasi bansos tenaga kerja non formal, nelayan, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), petani sayuran dan cabai, subsidi bahan pokok, subsidi bantuan pupuk dan bibit, subsidi transportasi truk pengangkut cabai merah dan bawang merah, subsidi untuk nelayan, bantuan traktor untuk petani di Desa Rias, subsidi biaya Kredit Usaha Rakyat (KUR), subsidi side event UMKM, serta alokasi untuk kebun cabe di Balai Benih Pelempang.
Hastomo, Ekonom dari Bank Indonesia (BI) Babel yang hadir pada rapat ini mengatakan beberapa langkah yang didiskusikan untuk menekan angka inflasi cukup tepat.
BI terus membagikan bibit cabai, melakukan bimbingan teknik pemeliharaan cabai, sebagai salah satu upaya menekan laju inflasi di Babel yang salah satu penyebabnya adalah komoditas cabai. (wb)
Artikel Terkait
Ini Langkah Pemkab Bangka Barat untuk Atasi Inflasi
Kendalikan Inflasi: Driver Ojek, Sopir Angkot, UMKM dan Nelayan Dapat Bantuan Pemda
Jokowi Ungkap Daerah Dengan Inflasi Tertinggi, Bangka Belitung Salah Satunya
Harga Timah Ambruk Tersapu Data Inflasi