Anggota DPRD Bangka Selatan Minta Penambangan di Laut Rias Dihentikan

- Senin, 29 Mei 2023 | 21:09 WIB
Berry Febrianto anggota DPRD Bangka Selatan hadir bersama  Reza Herdavid Bupati Bangka Selatan, Kapolres, dan Dandim berdialog dengan nelayan Batu Perahu Toboali untuk menyelesaikan masalah aktifitas penambangan timah di laut Desa Rias.   (astoni)
Berry Febrianto anggota DPRD Bangka Selatan hadir bersama Reza Herdavid Bupati Bangka Selatan, Kapolres, dan Dandim berdialog dengan nelayan Batu Perahu Toboali untuk menyelesaikan masalah aktifitas penambangan timah di laut Desa Rias.   (astoni)

BANGKA BELITUNG,www.wowbabel.com -- Berry Febrianto Anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan meminta pengusaha yang mendapat izin penambangan timah di Laut Desa Rias menghentikan aktifitasnya.

Alasan Berry Afrianto kegiatan penambangan timah di laut Desa Rias menimbulkan konflik sesama masyarakat sehingga tidak kondusif untuk berusaha baik nelayan maupun penambang.

Anggota Komisi III DPRD Bangka Selatan asal Fraksi Partai Golkar ini tidak menginginkan konflik antara nelayan dengan penambang menimbulkan jatuh korban seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

"Saya mohon jangan memaksakan kehendak. Jika masyarakat tidak suport mereka (pengusaha tambang) harus menyadari. Pada intinya berusaha itu harus kondusif. Kalau terjadi benttok itu tidak aman untuk apa berusaha kondisi seperti itu," kata Berry usai berdialog dengan nelayan di kawasan Batu Perahu, Toboali, Senin 29 Mei 2023.

Baca Juga: Bupati Bangka Selatan Sebut Penambangan di Laut Rias Bukan Kebijkan Kabupaten

Pimpinan Forkopimda Bangka Selatan dipimpin Bupati Bangka Selatan, Kapolres, Dandim dan DPRD melakukan dialog dengan para nelayan dan warga yang menolak penambangan di perairan laut Desa Rias.

"Oleh karena, itu kita minta kepada perusahan usaha tambang ini untuk menarik.m diri ketika bentrok dengan masyarakat. Kita tidak ingin daerah ini bentrok terus sesama masyarakat," kata Berry.

Konflik antara penambang dengan nelayan di Toboali yang terjadi di laut Desa Rias bukan pertama kalinya terjadi. Setiap memulai aktifitas penambangan di laut sekitar Toboali terjadi konflik, bahkan sampai menimbullan korban.

"Daerah ini sudah berkali-kali terjadi konflik, menurut saya tidak layak ditambang. Perairan sekitar daerah ini adalah kawasan wisata, perairan iñi juga spot nelayan tradisional untuk mencari hidup dari melaut. Ketika ada tambang di situ akan menimbulkan konflik," tambahnya.

Baca Juga: Tambang di Perairan Rias Nekad Beroperasi Di Tengah Penolakan, Nelayan Geruduk Kantor Bupati Bangka Selatan

"Waktu konflik sebelumnya kita di DPRD meminta untuk dicabut SPK penambangan timah. Hari ini muncul kembali konflik. Sebagai wakil rakyat jika aktifitas itu menyengsarakan rakyat minta untuk dihentikan," tukas Berry.

Sebagai wakil rakyat, Berry bersama 25 anggota DPRD Bangka Selatan akan bersama rakyatnya jika aktifitas penambangan ternyata menyengsarakan.

"Kami memdukung rakyat sepenuhnya. Jangan sampai mengulang peristiwa sebelumnya yang membuat konflik di masyarakat," tambah Berry.

Pertemuan terbuka yang digelar Bupati Bangka Selatan dengan perwakilan nelayan, penambang dan PT Timah diharapkan Berry bisa menjadi jalan keluar sehingga pro dan kontra penambangan di Toboali tidak berujung kepada konflik yang lebih jauh lagi.(*)

Halaman:

Editor: Barly Wow

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Harga Beras Melonjak, Harga Lontong Pecel Ikutan Naik

Jumat, 22 September 2023 | 17:04 WIB
X