wowbabel.com -- Orang terkaya di dunia, Elon Musk resmi menjadi pemilik baru Twitter. Dia pun langsung memecat para eksekutif puncak Twitter.
Para eksekutif dipecat Elon Musk dituduh menyesatkannya dan memberikan sedikit kejelasan tentang bagaimana dia berencana mencapai ambisi tinggi yang telah dia uraikan untuk Twitter, platform media sosial yang berpengaruh itu.
Elon Musk, CEO mobil listrik Tesla mengatakan dia ingin mengalahkan bot spam di Twitter, membuat algoritma yang menentukan bagaimana konten disajikan kepada penggunanya tersedia untuk umum, dan mencegah platform menjadi ruang untuk kebencian dan perpecahan, bahkan dia membatasi sensor di Twitter.
Baca Juga: Twitter Klarifikasi Jika Elon Musk Tidak PHK 7.500 Karyawannya
Elon Musk belum memberikan rincian tentang bagaimana dia akan mencapai semua ini dan siapa yang akan menjalankan perusahaan.
Dia hanya mengatakan berencana untuk memangkas pekerja sehingga 7.500 karyawan Twitter resah tentang masa depan mereka.
Dia juga mengatakan pada hari Kamis (27/19/2022) bahwa dia tidak membeli Twitter untuk menghasilkan lebih banyak uang tetapi, "untuk mencoba membantu umat manusia, yang saya cintai," kata Elon Musk ketika memberhentikan Chief Executive Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal dan kepala urusan hukum dan kebijakan Vijaya Gadde.
Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, Elon Musk menuduh para petinggi Twitter menyesatkan dia dan investor Twitter atas jumlah akun palsu di platform media sosial.
Baca Juga: Alasan Elon Musk Gelar Polling Tak Ingin Jutaan Orang Mati Sia-sia
Agrawal dan Segal berada di markas Twitter San Francisco ketika kesepakatan ditutup dan dikawal keluar, kata sumber tersebut.
Musk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar adalah puncak dari kisah luar biasa, penuh liku-liku, yang menabur keraguan apakah Musk akan menyelesaikan kesepakatan.
Dimulai pada 4 April, ketika Musk mengungkapkan 9,2 persen saham di perusahaan San Francisco, menjadikannya pemegang saham terbesarnya.
Orang terkaya di dunia kemudian setuju untuk bergabung dengan dewan Twitter, hanya untuk menolak pada menit terakhir dan menawarkan untuk membeli perusahaan itu dengan harga US$54,20 AS per saham, sebuah tawaran yang Twitter tidak yakin apakah akan ditafsirkan sebagai lelucon Musk lainnya.
Baca Juga: Gugatan Elon Musk ke Twitter Masuk Pengadilan
Tawaran Musk itu nyata, dan hanya satu akhir pekan kemudian di bulan April, kedua belah pihak mencapai kesepakatan dengan harga yang dia sarankan.
Artikel Terkait
Tagar #GanyangMalaysia Trending Topik Twitter di Indonesia
Bikin Heboh, Petisi Boikot Nikita Mirzani Jadi Tranding Topic di Twitter
Rokok Jadi Trending Topik Twitter, Berikut Segudang Bahaya Merokok Bagi Kesehatan