MOSKOW, www.wowbabel.com -- Kemungkinan pecahnya perang nuklir dapat dipicu oleh Ukraina karena pengaruh dari Amerika Serikat. Jika terjadi, Amerika dan sekutu baratnya tidak bisa lepas tangan.
Ketua Duma Negara Rusia Komite Urusan Luar Negeri, Leonid Slutsky mengatakan Amerika Serikat akan lepas tangan setelah menghasut Ukraina untuk meledakan bom nuklir. Perang nuklir dimulai oleh Ukraina yang diprovokasi oleh Amerika akan berdampak ke seluruh dunia.
"Washington terus mengklaim bahwa boneka Ukrainanya diduga tidak ada hubungannya dengan bom itu. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menolak pernyataan Rusia dan mengalihkan tanggung jawab dengan cara favorit departemennya. Jika penghasut Ukraina meledakkan perangkat nuklir, konsekuensinya dengan satu atau lain cara akan berdampak pada AS dan seluruh dunia juga," tulis Slutsky di Telegram dikutip dari TASS.
Anggota parlemen itu menunjukkan bahwa Rusia telah memperingatkan komunitas internasional tentang kemungkinan bencana dan sedang melakukan segala upaya yang mungkin untuk mencegahnya.
Baca Juga: Xi Jinping Terpilih Kembali Sebagai Sekjen Partai Komuni China, Berani Berjuang, Berani Menang
"Dalam hal ini, upaya untuk mencari alasan, mengabaikan masalah dan mengalihkan kesalahan menempatkan Barat setara dengan teroris nuklir yang berbasis di Kiev," tegas Slutsky.
Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin bahwa Kementerian Pertahanan telah menempatkan pasukan dan sumber dayanya dalam keadaan siap untuk bertindak dalam situasi kontaminasi radioaktif berdasarkan intel tentang Rencana Kiev untuk menggunakan bom nuklir "kotor".
Ancaman "bom kotor" juga disebutkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang mengatakan bahwa Moskow bermaksud untuk mengungkit upaya Kiev untuk membuat senjata semacam itu di PBB.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu sebelumnya mengadakan pembicaraan telepon dengan rekan-rekannya dari Amerika Serikat, Inggris, Turki dan Prancis, memperingatkan mereka tentang ancaman "bom kotor" yang berasal dari Ukraina. Namun, Washington, London, dan Paris menolak peringatan Rusia. (*)
Artikel Terkait
Tentara Ukraina Makin Agresif, 5.000 Warga Kherson Mengungsi, Kota Ditutup Bagi Warga Sipil
Liz Truss Layak Dapat Nobel Pengahancuran Tercepat Sistem Keuangan Global
Elon Musk : Amerika Akan Meyakinkan Ukraina Menyerahkan Krimea
Twitter Klarifikasi Jika Elon Musk Tidak PHK 7.500 Karyawannya
Indonesia Pertimbangkan Untuk Gabung Bersama Blok Rusia-China di BRICS