INTERNASIONAL, wowbabel.com -- Elon Musk, orang terkaya di dunia menawarkan gagasan perdamaian antara Rusia dengan Ukraina. Tapi gagasan Elon Musk lebih banyak yang tidak setuju.
Elon Musk, CEO Tesla menggagas untuk diadakan referendum ulang di beberapa wilayah yang sudah bergabung dengan Rusia di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Jika hasil referendum ternyata rakyat ingin wilayahnya tetap di bawah Ukraina, maka Elon Musk mengusulkan Rusia harus pergi.
Sedangkan daerah yang saat ini masih menjadi konflik di Krimea, Musk mengusulkan bahwa Krimea resmi menjadi bagian dari Rusia yang memang sejak 1783 milik Rusia sebelum dilepas Uni Soviet di bawah Khrushchev.
Baca Juga: Gugatan Elon Musk ke Twitter Masuk Pengadilan
Gagasan Elon Musk itu disebarkan melalui polling di akun Twitter miliknya. Tak ayal selama polling berlangsung, gagasan perdamaian ala Musk digeruduk netijen. Sampai ditutup, tadi malam sebanyak 41% menjawab setuju dengan Musk dengan 59% menjawab tidak dari 2.748.378 yang memberikan jawabannya.
Polling Elon Musk ini juga mendapat respon netijen, ada 113 ribu komentar, 43 ribu meretwit dan 86 ribu menyukai.
"Perdamaian Ukraina-Rusia: - Ulangi pemilihan daerah yang dicaplok di bawah pengawasan PBB. Rusia pergi jika itu kehendak rakyat.
- Krimea secara resmi menjadi bagian dari Rusia, seperti yang telah terjadi sejak 1783 (sampai kesalahan Khrushchev).
- Pasokan air ke Krimea terjamin.
- Ukraina tetap netral," tulis Elon Musk dalam pollingnya.
Baca Juga: Stralink Milik Elon Musk Siap Melayani Iran
Netijen membalas gagasan Elon Musk ini, diantaranya menanggapi gagasan Musk tidak mungkin terjadi dengan melihat perkembangan konflik yang makin meningkat.
"Ini sangat mungkin menjadi hasil pada akhirnya – hanya pertanyaan tentang berapa banyak yang mati sebelum itu," jawa Elon Musk.
"Juga perlu dicatat bahwa hasil yang mungkin, meskipun tidak mungkin, dari konflik ini adalah perang nuklir," ujar Musk lagi ketika dicecar netijen di kolom komentar.
Artikel Terkait
Tak Terima Diroasting Mamat Alkatiri, Hillary Brigitta Lasut: Kami Memang Digaji Rakyat Tapi Kami Juga Manusia
Presiden Jokowi Digugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Atas Dugaan Ijazah Palsu
APBN 2023 Disahkan, Penerima Dana Insentif Daerah Turun Dibandingkan Tahun Sebelumnya
Cek Fakta: Gegara Kasus KDRT, Keluarga Lesti Kejora Ngamuk dan Hajar Rizky Billar
KPI Tutup Ruang Bagi Pelaku KDRT, Karir Rizky Billar Game Over