MOSKOW, wowbabel.com -- Negara barat tergabung dalam NATO mulai cemas. Kabar kapal selam Rusia yang membawa sistem senjata nuklir mematikan telah hilang dari pangkalannya di Arktik.
Kekhawatiran negara NATO makin meningkat karena langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang berjanji mengerahkan seluruh kekuatan untuk menjaga kedaulatan Rusia.
Kapal selam Belgorod sebagai yang terbesar di laut, telah beroperasi di luar pangkalannya di Laut Putih sejak Juli.
Baca Juga: Empat Wilayah Ukraina Ini Minta Putin Resmikan Menjadi Bagian Dari Rusia
Belgorod tidak ada lagi di pangkalannya, para pejabat NATO khawatir jika kapal selam dilengkapi "senjata kiamat" telah dikerahkan oleh Putin.Apalagi baru-baru ini, Putin memperingatkan bahwa penggunaan senjata nuklirnya bukan gertakan.
Beberapa media Eropa dalam laporannya bahwa NATO memperingatkan anggotanya tentang kapal selam Belgorod yang hilang dari pangkalan dan kemungkinan Rusia untuk menguji sistem senjata Poseidon diangkut Belgorod.
Tidak jelas kapan tepatnya peringatan itu dikirim, tetapi surat kabar Italia La Repubblica melaporkan berita itu pada hari Minggu (2/19/2022).
Poseidon dibawa Kapal Belgorod adalah pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan bom nuklir yang diklaim Rusia mampu menciptakan tsunami radioaktif. Bom nuklir dapat diledakkan pada kedalaman satu kilometer di dekat pantai, menurut FoxNews.
Baca Juga: Perayaan Kemenangan Ukraina Prematur, Justru Awal Perang Berkepanjangan Hingga Bencana Nuklir
Media pemerintah Rusia melaporkan perangkat itu dapat menciptakan gelombang hampir 500 meter yang menghantam kota-kota pesisir dan membawa radiasi.
Kapal selam sepanjang 182 meter itu dilaporkan dikirim ke Angkatan Laut Rusia sebagai bagian dari program Putin yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengoperasikan serangkaian senjata super kelas baru.
Rebekah Koffler, seorang ahli intelijen strategis dan penulis Putin's Playbook, memperingatkan bahwa Rusia hanya akan menggunakan senjata ampuh sebagai upaya terakhir. Misalnya, jika Rusia dan AS berada dalam perang kinetik langsung dan kalah.
Koffler mengatakan perangkat "senjata kiamat" dimiliki Rusia itu kemungkinan tidak akan beroperasi selama beberapa tahun, tetapi Putin mungkin mengujinya sebagai sarana untuk mengintimidasi Ukraina sebagai sekutu NATO di Barat. (wb)
Artikel Terkait
Latihan Perang Rusia Bakal Panaskan Kutub Utara
Rusia Ingatkan 50 Laboratorium Biologi AS Rentan Disalahgunakan
Manifesto Partai NasDem Bikin Anies Baswedan Mantap Jadi Capres
Dinas ke Australia, Ketua DPRD Bangka Tengah Ngaku Gunakan Dana Pribadi
Ini Standar Operasional Prosedur Pengajuan Izin Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Pejabat Daerah