INTERNASIONAL,www.wowbabel.com -- Ambulan dan layanan keselamatan Israel mengatakan seorang pria berusia 30 tahun terluka ketika kendaraan yang dia tumpangi diserang di Tepi Barat yang diduduki Israel pada hari Minggu.
Militer Israel mengatakan menerima laporan tentang "insiden penembakan" di Huwara, sebuah kota yang telah menjadi fokus serangan militer Israel dan amukan pemukim dalam beberapa pekan terakhir.
Petugas medis Israel mengatakan seorang pria ditembak di tubuh bagian atas dan terluka parah, sementara istrinya yang berada di dalam mobil saat ditembak, dibawa ke rumah sakit karena syok traumatis.
Baca Juga: Serangan Militer Israel Menewaskan Warga Palestina di West Bank
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "tentara dan salah satu warga sipil yang terluka membalas dengan tembakan langsung ke arah teroris dan memukulnya".
Setelah awalnya melarikan diri dari tempat kejadian, pasukan Israel "menemukan teroris yang terluka dan menangkapnya", katanya. Kondisinya tidak jelas.
Baik kelompok Palestina Hamas maupun Jihad Islam tidak mengklaim serangan itu, tetapi mereka merilis pernyataan dengan kata-kata serupa yang menggambarkannya sebagai "tanggapan normal terhadap kejahatan pendudukan".
Penembakan itu terjadi ketika para pejabat Israel dan Palestina mengadakan pembicaraan di resort town Sharm el-Sheikh, Mesir, berusaha memulihkan ketenangan setelah gelombang kekerasan mematikan di Tepi Barat dan menjelang periode liburan sensitif yang dimulai pekan ini.
Bulan lalu, seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua pemukim Israel yang melewati Huwara. Ini diikuti oleh amukan oleh pemukim Israel yang membunuh seorang pria Palestina dan membakar puluhan rumah dan mobil.
Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich juga mengatakan bahwa Huwara perlu "dimusnahkan", dalam sambutan yang dikecam secara luas.
Tepi Barat telah mengalami gelombang konfrontasi dalam beberapa bulan terakhir, dengan serangan militer hampir setiap hari dan meningkatnya kekerasan pemukim.
Kekerasan terkait pemukim Israel yang menargetkan warga Palestina telah mencapai tingkat tertinggi sejak 2006, kata PBB kepada Al Jazeera.
Rata-rata harian tercatat tiga insiden kekerasan per hari pada tahun 2023, dibandingkan dengan dua insiden per hari pada tahun 2022, dan satu insiden per hari pada tahun 2021.
Artikel Terkait
Joe Biden Tiba di Bali, Rusia Diwakili Menlu Lavrov Hadiri KTT G20
Jokowi Ajak Pemimpin Negara G20 Berkolaborasi Selamatkan Dunia
Tiket Nonton Piala Dunia Qatar Paling Mahal, Partai Final Hampir Rp13 Juta
Timnas Arab Saudi Menang, Se-Negara Libur, Kalau Juara Berharap Raja Gratiskan Umroh dan Haji