GAYA HIDUP,www.wowbabel.com -- Sejumlah penelitian terbaru telah mengungkapkan bahaya yang terkait dengan penggunaan rokok elektrik atau vape.
Bahkan, beberapa negara seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan Selandia Baru telah mulai melarang penggunaannya.
Para ilmuwan memperingatkan tentang potensi kerusakan pada sistem kekebalan tubuh atau imunitas sebagai dampak dari vape, bahkan tanpa memperhatikan nikotin, yang mungkin memiliki efek kesehatan jangka panjang.
Dalam beberapa tahun terakhir, vape telah menjadi alternatif populer bagi perokok tradisional. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menghirup uap dari rokok elektrik dapat menghambat fungsi normal sel-sel kekebalan tubuh.
Baca Juga: Terjebak dalam Talking Stage, Begini Panduan untuk Menghadapinya
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Birmingham, Inggris, telah menganalisis efek paparan langsung uap yang mengandung nikotin dan bebas nikotin pada sel yang disebut neutrofil.
Neutrofil adalah sel yang biasanya melindungi paru-paru dengan melakukan perjalanan dari darah ke area yang berpotensi mengalami kerusakan sebelum melakukan sejumlah tugas pencegahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tubuh yang sehat, neutrofil biasanya berfungsi sebagai pertahanan yang efektif.
Namun, ketika terpapar uap rokok elektrik, baik yang mengandung nikotin maupun yang tidak, sel-sel tersebut tidak lagi dapat bergerak secara efisien dan tidak dapat melaksanakan peran pertahanan seperti biasanya.
Para peneliti menganalisis 40 sampel dari individu yang belum pernah merokok atau menggunakan vape sebelumnya. Mereka memberikan 40 isapan vape tanpa rasa pada neutrofil yang berasal dari darah, yang menurut penelitian sebelumnya merupakan paparan harian yang minimal.
Baca Juga: Tempat Nongkrong Asyik di Think Cafe, Konsep Outdoor Instagramable Namun Asri
"Rokok elektrik terbukti memiliki dampak yang lebih rendah untuk membantu perokok berhenti merokok, tapi data kami menambah bukti terkini bahwa rokok elektrik tidak berbahaya dan menyoroti perlunya mendanai penelitian jangka panjang pada pengguna vape," kata Dr. Scott, seorang profesor ilmu pernapasan di University of Birmingham.
David Thickett, seorang profesor dalam Kedokteran Pernapasan di universitas yang sama, menambahkan bahwa dampak uap rokok elektrik terhadap mobilitas sel-sel kekebalan tubuh menjadi sangat memprihatinkan, dan jika hal ini terjadi pada tubuh, rokok elektrik berisiko lebih besar terkena penyakit pernapasan.
Penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang potensi risiko yang terkait dengan penggunaan rokok elektrik atau vape.
Artikel Terkait
Tahukah Anda, Camilan Indonesia Ini Awalnya Berasal Dari Eropa Lho
Mood Kamu Jelek? Cobain Makanan Satu Ini
Limbah Industri Ancam Kualitas Air Sungai Cileungsi, Ikan Mati dan Bau Busuk Menyengat
Percaya atau Tidak, Raut Wajah Mengungkapkan Status Sosial Seseorang
Mr Gladox Cafe and Resto, Cafe Kekinian Baru Hadir di Toboali dan Cocok untuk Berakhir Pekan