Harga Timah Menguat Saham Perusahaan Timah Malaysia Ikut Terkerek  

- Senin, 13 Februari 2023 | 14:58 WIB
Harga timah dunia menguat di awal tahun 2023 medorong kenaikan harga saham perusahaan penambangan timah asal Malaysia. (ist)
Harga timah dunia menguat di awal tahun 2023 medorong kenaikan harga saham perusahaan penambangan timah asal Malaysia. (ist)

EKONOMI, www.wowbabel.com -- Harga Timah sempat menikmati awal yang kuat ditahun 2023. Terangkat 12% mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. 

Pada Januari  harga Timah mencapai lebih dari 32.000 Dolar AS per metrik ton kemudian berfluktuasi menjadi 27.740 Dolar AS per metrik ton. 

Kenaikan harga Timah ikut mendorong saham perusahaan penambangan Malaysia Smelting CorpBhd (MSC) mengawali tahun ini dengan kuat. 

Baca Juga: Harga Timah Belum Stabil, Stok Bertambah Permintaan Masih Lemah

Pada saat bersamaan MSC berada pada optimisme bahwa pendapatan perusahaan akan membaik seiring dengan kenaikan harga timah.  

Namun harga saham MSC turun dari harga penutupan tertinggi baru-baru ini sebesar RM2,27 ditutup pada RM1,97 Jumat lalu, telah mencatat kenaikan sekitar 29% tahun ini.

Menurut UOB Kay Hian Research (UOBKH), divisi pertambangan MSC yang dikutip The Star, kemungkinan akan membukukan pendapatan yang lebih kuat  untuk kuartal keempat (Q4) tahun keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022 (FY22).

Baca Juga: Harga Timah Jatuh Kembali Setelah Menyentuh 28.150 Dolar

Pendapatan yang kuat ini didukung oleh produksi yang lebih tinggi dan harga timah yang lebih baik.

“Kami positif terhadap prospek perusahaan karena pendapatannya diharapkan meningkat, didorong oleh harga timah yang lebih kuat dan hasil produksi yang lebih tinggi,” katanya.

MSC berada di posisi yang baik untuk pertumbuhan yang berarti di FY23, didukung oleh hasil produksi yang lebih baik dan margin yang lebih baik dari pemanfaatan penuh pabrik baru yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Saham TINS Turun di Bawah Rp1.400

Harga Timah telah pulih dalam tiga bulan terakhir hingga saat ini diperdagangkan sekitar US$28.000 (RM121.245) per ton, kenaikan sekitar 58% dari titik terendahnya tahun lalu.

Pemulihan harga Timah disebabkan oleh kendala pasokan struktural yang sedang berlangsung, ditambah dengan meningkatnya permintaan di tengah pembukaan kembali China secara bertahap, yang mengonsumsi lebih dari 50% timah.

Halaman:

Editor: Krisya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inflasi Pangkalpinang Terendah di Indonesia

Senin, 5 Juni 2023 | 13:50 WIB

Harga Timah Shanghai Melambung ke 208.220 Yuan

Senin, 29 Mei 2023 | 18:50 WIB

Dunia Terancam Krisis Timah

Jumat, 26 Mei 2023 | 10:08 WIB

Saham TINS  Anjlok 30 Poin

Kamis, 25 Mei 2023 | 14:55 WIB
X