EKONOMI, ww.wowbabel.com-- Presiden Joko Widodo kembali mengaskan kebijakan hilirisasi mineral terus dilanjutkan dengan menghentikan ekspor dalam bentuk ore dan setengah jadi.
Setelah menghentikan ekspor nikel tahun 2021, Jokowi menghentikan ekspor bauksit dan tembaga pada Juni 2023. Setelah itu, menyusul penghentian ekspor Timah.
"Timah Yang ketiga, Timah Kita ini nomor satu pengekspor tin ore, cadangan kita nomor dua di dunia, RRT itu importir nomor satu untuk bahan mentah Timah," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara Mandiri Investment Forum 2023, di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Baca Juga: Harga Timah Naik 70 Persen dari Rekor Harga Terendah
"Kalau kita ini buat yang namanya komponen-komponen PCB ini nilai tambahnya bisa 69 kali, Kenapa enggak kita buat, kenapa kita ekspor? Dan, yang dapat negara lain lagi," ujar Jokowi.
Langkah menghentikan ekspor Timah dan mineral lainnya tak membuat Jokowi ciut kendati digugat oleh negara lain.
"Hati-hati, kita harus konsisten mengenai ini, Meskipun nanti diulang lagi, digugat lagi, enggak apa-apa, Jangan mundur, Saya mau juga titip kepada Bapak-Ibu sekalian, agar ini dikawal" tukasnya.
Jokowi juga meminta agar perbankan mengawal hilirisasi industri mineral ini.
"Bank-bank itu mengawal ini, Caranya? Kalau ada orang yang mengajukan kredit untuk bikin smelter, diberi, Apalagi orang kita sendiri, jangan dipersulit. Jelas, untungnya jelas, untuk negara jelas, untuk perusahaan juga jelas," lanjut Jokowi.
Baca Juga: Rencana Indonesia Batasi Ekspor Timah Jadi Sorotan Dunia
Lalu Presiden Jokowi menambahkan kalau nantinya ekosistem besar industri EV dari berbagai mineral itu terintegrasi akan memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi Indonesia.
"Kalau nantinya ini bisa dibangun, nikelnya di integrasikan dengan tembaganya, di integrasikan dengan bauksitnya, di integrasikan dengan Timahnya karena ini berada di pulau-pulau yang berbeda-beda, bisa diintegrasikan dan menghasilkan yang namanya EV battery, lithium battery, di situ saja kita, saya enggak tahu berapa kali nilai tambah yang akan muncul," ujar Jokowi.
Apalagi bisa masuk ke mobil listrik dan menjadi produsen terbesar mobil listrik di Dunia.
"Saya enggak tahu lagi nilai tambah yang muncul ini berada pada angka berapa, karena belum kejadian. Perkiraan saya di tahun 2027/2028 itu kalau kita konsisten, jadi ini barang. Jangan takut, konsisten, dan kawal terus," ujar Jokowi.
Artikel Terkait
Harga Timah Terkekan di Level 29.000 Dolar AS
Polda Babel Amankan Empat Penampung Pasir Timah Ilegal, Amankan 270 Kg Pasir Timah
Mitra Binaan PT Timah Tbk Bakal Pamer Produk di Bazar UMKM Bangka Belitung di Bandara Soekarno Hatta
Harga Timah Pimpin Penurunan Logam di LME
Mobil Sehat PT Timah Tbk Kembali Layani Warga Belitung, Ratusan Masyarakat Periksa Kesehatan Gratis
Konsisten Salurkan CSR ke Masyarakat, PT Timah Raih Penghargaan Bupati Belitung