www.wowbabel.com -- Harga timah dunia terus menguat menjelang akhir Januari 2023. Di bursa komoditas Indonesia ( Indonesia Commodity and Derivatives Exchange/ ICDX) harga timah melonjak 2,93%.
Pergerakan harga timah dalam tren kenaikan di ICDX tidak lepas dari situasi makro dunia. Terutama kebijakan Pemerintah di China sebagai konsumen utama logam dunia yang mencabut pengetatan terhadap pandemi COVID-19.
Harga timah ICDX menguat 2,39% mendekati penutupan Januari didukung oleh depresiasi dolar dan dukungan kebijakan China untuk membuka kembali perbatasan dan pembatasan Covid-19. Demikian menurut ICDX dalam publikasi tertulis melalui icdx.co.id, pekan lalu.
Baca Juga: Harga Timah Sempat Dekati 30.000 Dolar AS
Dalam keterangan tertulis itu, kenaikan harga timah di ICDX dalam sepekan ini didorong oleh pelemahan dolar akibat ekspektasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat kurang agresif dalam menaikkan suku bunga.
Komitmen The Fed untuk mengurangi lonjakan inflasi. Risalah pertemuan Fed pada 13-14 Desember menunjukkan bahwa tidak ada pembuat kebijakan yang mengharapkan penurunan suku bunga pada tahun 2023.
"Timah diperdagangkan dalam dolar, sehingga dolar yang lebih lemah membuat mata uang tersebut terasa lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mendukung pembelian timah," kata keterangan tertulis ICDX.
Baca Juga: Harga Timah ICDX Turun 7,93 Persen Dalam Sepekan, Ini Penyebabnya
Sementara dukungan positif lainnya datang dari kebijakan ekonomi China untuk membuka kembali dari pandemi COVID-19.
"Hal ini menjadi katalis positif bagi timah karena memicu optimisme peningkatan permintaan timah dari pasar konsumen utamanya," demikian bunyi publikasi ICDX.
Di tengah lonjakan harga timah ICDX menilai faktor katalis ini China yang membuka negara tersebut setelah hampir tiga tahun bisa berbalik lagi. Sebab lebih dari selusin negara menuntut tes COVID pra-keberangkatan dari para pelancong yang datang dari China.
Baca Juga: Jelang Libur Imlek Harga Timah Melesat di Atas 29.000 Dolar AS, Awas Tekanan Masih Mengancam
Ketegangan memuncak di Korea Selatan dan Jepang, dengan China membalas dengan menangguhkan visa jangka pendek untuk warga negara mereka. Kedua negara juga membatasi penerbangan, menguji.pelancong dari China pada saat kedatangan, dan mengkarantina mereka yang positif.
"Ketegangan diplomatik ini mampu menggoyahkan kebijakan China? Jika hal ini dapat menggoyahkan kebijakan China, China dapat kembali menerapkan kebijakan Nol Covid-19," tulis ICDX.
Jika hal ini terjadi maka sangat mempengaruhi harga timah di pasar dunia. Sementara harga timah pada level US$29.000 per metrik ton adalah rekor harga tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Artikel Terkait
Harga Timah Shanghai Menembus 228.000 Yuan
Harga Timah Turun Setelah Permintaan Melemah
Mau Liburan Imlek, Kenaikan Harga Timah Berumur Pendek