Tarif Angkutan Pesawat Terbang Sebabkan Inflasi di Bangka Belitung

- Senin, 2 Januari 2023 | 18:58 WIB
Ilustrasi. Tinggi tarif angkutan pesawat udara menjadi salah satu faktor penyebab inflasi di Bangka Belitung. (pixabay)
Ilustrasi. Tinggi tarif angkutan pesawat udara menjadi salah satu faktor penyebab inflasi di Bangka Belitung. (pixabay)

ekonomi, www.wowbabel.com -- Provinsi Bangka Belitung pada bulan November 2022 masih mengalami inflasi sebesar 5,38 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung melalui rillis yang disampaikan, penyumbang inflasi ini masih terjadi di angkutan transportasi.

Di Kota Pangkalpinang inflasi sebesar 2,2596 year on year (yoy), inflasi itu disebabkan oleh makanan, minuman dan tembakau 0,5182 mount to mount (mtm).

Sementara di Pulau Belitung Tanjungpandan transportasi mengalami inflasi 2,6198 (yoy) sedangkan makanan, minuman dan tembakau andil inflasi 0,7218 (mtm).

Baca Juga: Tingkat Hunian Kamar Hotel di Bangka Belitung Turun 3,58 persen, Ini Penyebabnya

Diungkapkan Kepala BPS Provinsi Bangka Belitung, Toto Haryanto Silitonga, Kota Pangkalpinang tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 6,07 persen dan inflasi m-to-m sebesar 0,99 persen dengan IHK 113,66. Andil inflasi y-on-y terbesar disumbang oleh komoditas bensin, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga.

"Untuk sementara itu andil inflasi m-to-m terbesar disumbang oleh komoditas tarif angkutan udara, daging ayam ras dan beras," ujar Toto Haryanto, Senin 2 Januari 2022.

Selain itu dijelaskannya, Kota Tanjungpandan tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 4,17 persen dan inflasi m-to-m sebesar 1,43 persen dengan IHK 115,54. Andil inflasi y-on-y terbesar disumbang oleh komoditas tarif angkutan udara, bensin, dan bahan bakar rumah tangga.

Baca Juga: Ekspor Bangka Belitung Tergantung Timah

"Untuk inflasi m-to-m terbesar disumbang oleh komoditas tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan kerisi," katanya.

Ia mengatakan, dua gabungan Kota di Bangka Belitung tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 5,38 persen dan inflasi m-to-m sebesar 1,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 114,33 persen.

"Andil inflasi y-on-y terbesar disumbang oleh komoditas bensin, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga. Sementara itu andil inflasi m-to-m terbesar disumbang oleh komoditas tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan kerisi," tuturnya.(*)

 

Editor: Barly Wow

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hyundai Stargazer, MPV Terbaik Pilihan Keluarga

Rabu, 29 Maret 2023 | 12:22 WIB

Harga Timah Lansung Melompat ke 25.000 Dolar AS

Senin, 27 Maret 2023 | 09:58 WIB

Dolar Bereaksi, Harga Timah Lansung Terkoreksi

Selasa, 21 Maret 2023 | 15:20 WIB

Saham TINS Drop Parah, Seharga Rp 970 Per Saham

Kamis, 16 Maret 2023 | 16:40 WIB

Harga Timah Terhempas Menjadi 21.859 Dolar

Kamis, 16 Maret 2023 | 11:22 WIB

Harga Timah Bergerak Naik Setelah Sepekan Terpuruk

Senin, 13 Maret 2023 | 10:37 WIB
X