BANGKA BELITUNG, www.wowbabel.com - Kondisi saat ini banyak dirasakan masyarakat begitu sulit ditambah lagi dengan kebutuhan pokok yang harganya semakin tidak terkendali pasca pemerintah menaikkan harga BBM.
Situasi ini bisa memicu kondisi pertumbuhan ekonomi riil tumbuh negatif atau dengan kata lain terjadi penurunan produk domestik bruto selama dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun berjalan (Resesi-red).
Adapun tanda-tanda resesi ialah melemahnya perekonomian global dan akan mempengaruhi ekonomi domestik negara-negara di seluruh dunia.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Ekonomi Tetap Tumbuh di Tengah Ancaman Resesi
Mengetahui hal tersebut Bupati Bangka Tengah (Bateng) Algafry Rahman mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mempersiapkan diri dengan cara memulai bercocok tanam dihalaman rumah.
"Mari kita mulai dengan ketahanan pangan dan mulailah untuk menanam dipekarangan rumah manfaat lahan yang ada bagi yang memiliki kebun tanamlah ubi atau singkong serta tanaman yang lain seperti labu, kacang panjang, sawi dan tanaman lainnya yang waktu panennya tidak membutuhkan waktu lama," ajak Algafry Rahman Sabtu, (5/11/2022)
Ia melanjutkan Resesi ekonomi biasanya terkait dengan adanya penurunan harga atau deflasi atau sebaliknya, kenaikan harga yang tajam atau inflasi.
Baca Juga: Ekonominya Masih Kuat, Malaysia Tidak Mungkin Resesi
"Jika kita tidak memiliki ketahanan pangan yang memadai maka sudah bisa dipastikan akan kerepotan menghadapinya untuk itu mulai dari sekarang bercocok tanam lah," ungkapnya.
Diketahui Ubi atau singkong menjadi salah satu alternatif untuk ditanam karena selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh bisa juga sebagai makanan pengganti nasi.*
Artikel Terkait
Dicengkram Resesi Ekonomi, Harga Timah Sedikit Merangkak
Resesi Tak Terhindari, Harga Timah Makin Terkoreksi
IMF Sebut Dunia di Jurang Resesi, Harga Timah Terkoreksi
Simak, Ini Manfaat Makan Singkong
Praktis, Begini Cara Mudah Agar Singkong Pulen dan Empuk