BANGKA BELITUNG, www.wowbabel.com -- Berdasarakan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2022, Provinsi Bangka Belitung mengalami deflasi sebesar 0,55% (mtm), lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 0,11% (mtm).
Secara umum, deflasi pada Oktober 2022 di Bangka Belitung disebabkan oleh penurunan indeks harga volatile food -2,89% (mtm).
Sementara itu, angka inflasi kelompok administered price dan core inflation cukup terkendali, masing-masing sebesar 0,30% (mtm) dan 0,11% (mtm).
Secara spasial, kedua kota sampel di wilayah Bangka Belitung mengalami deflasi. Kota Pangkalpinang mengalami deflasi sebesar 0,30% (mtm) sedangkan kota Tanjung Pandan deflasi 1,00% (mtm).
Baca Juga: Senjata BI Tekan Inflasi di Bangka Belitung, Berpuluh Kali Operasi Pasar
Berdasarka analisis Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bangka Belitung, deflasi Kota Pangkalpinang didorong oleh komoditas penyumbang andil deflasi antara lain, ikan selar, angkutan udara, cabai merah, telur ayam ras, dan bawang merah.
Sedangkan deflasi di Tanjung Pandan dipengaruhi oleh penurunan andil indeks harga komoditas bahan makanan seperti bensin, rokok kretek filter, air kemasan, minyak goreng, dan jeruk.
Plt Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bangka Belitung, Agus Taufik dalam keterangan tertulisnya mengatakan angka inflasi kelompok administered price dan core inflation cukup terkendali, masing-masing sebesar 0,30% (mtm) dan 0,11% (mtm).
Baca Juga: Bangka Belitung Alami Deflasi, Ini Penjelasan Bank Indonesia
"Kelompok volatile food melanjutkan deflasi, setelah pada bulan September mengalami deflasi 0,50% (mtm)," kata Agus Taufik dalam keterangan tertulisnya, Rabu 2 November 2002.
Agus menambahkan, mengacu pada Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia pada minggu keempat Oktober 2022, harga bahan pangan strategis seperti aneka cabai, bawang merah, daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, bawang putih, minyak goreng, gula pasir menurun sejalan dengan peningkatan ketersediaan pasokan memasuki musim panen, baik lokal maupun daerah sentra.
Selain itu, berbagai komoditas perikanan, seperti ikan tenggiri, ikan bulat, ikan selar, ikan kembung, ikan singkur, udang basah, dan kerang juga mengalami penurunan sejalan dengan jumlah tangkapan nelayan yang meningkat.
Baca Juga: Inflasi Pangkalpinang Disumbang Angkutan Udara, Ikan Tenggiri dan Daging Sapi
Dari sisi administered price, penurunan harga tiket pesawat udara di dua Bandar Udara di Bangka Belitung yang masih berlanjut ikut berkontribusi terhadap penurunan inflasi.
"Harga tiket angkutan udara Babel tercatat mengalami penurunan 11,35% (mtm) pada Bandara Depati Amir dan 18,70% pada Bandara HAS Hanandjoeddin, sehingga berkontribusi pada penurunan kelompok administered price," ujarnya.
Tingkat inflasi di Bangka Belitung yang semakin terjaga tidak terlepas dari berbagai upaya strategis pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama stakeholders terkait, antara lain mengintensifkan pemantauan harga dan jumlah pasokan, meningkatkan intensitas operasi pasar dan sidak harga pasar di seluruh wilayah Babel.*
Artikel Terkait
Cegah Konflik Sosial di Masyarakat, TNI AD Gelar Forum Dialog Bersama Masyarakat dan Mahasiswa
Ramalan Shio Hari Ini 2 November 2022: Shio Tikus Selalu Menjaga Kesetiaan
Erina Gudono Posting Foto Bersama Iriana dan Kaesang, Merasa Mirip dengan Calon Mertua
Wakili Bangka Belitung, RSUD Depati Bahrin Raih Tiga Besar FKRTL Tingkat Nasional