Bensin, Solar dan Pelumas Sumbang Inflasi Bangka Belitung  

- Senin, 3 Oktober 2022 | 13:53 WIB
Inflasi (ist)
Inflasi (ist)

 

Bangka Belitung, wowbabel.com -- Provinsi Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 0,80 persen pada September 2022. Tingkat inflasi tahunan sebesar 6,67 persen.

Komoditas energi terutama bensin, Solar dan pelumas sebagai penyumbang inflasi Bangka Belitung setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)  Provinsi Bangka Belitung, Toto Haryanto Silitonga dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2022) mengatakan pada  September  2022  gabungan dua kota (Pangkalpinang dan tanjungpandan) di Bangka  Belitung  mengalami  inflasi sebesar 0,80 persen dengan IHK 113,78. 

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Inflasi Tak Terkendali  Momok Menakutkan Saat Ini

"Tingkat inflasi tahun kalender September 2022 adalah sebesar 4,87 persen dan tingkat inflasi  tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) adalah sebesar 6,67 persen," ujar Toto.

Dari pantauan IHK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga mengalami inflasi, yakni  Pangkalpinang sebesar 1,04  persen dengan IHK 112,68 dan  Kota tanjungpandan sebesar 0,40 persen dengan IHK 115,80.

"Andil inflasi gabungan dua kota  di Bangka Belitung September  2022 utamanya disumbang oleh  komoditas bensin, Solar, dan  pelumas/oli  mesin," ujarnya.

Sementara komoditas yang menahan laju inflasi di Bangka Belitung disebabkan oleh penurunan harga komoditas angkutan udara, ikan kembung, dan ikan ekor kuning.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Daerah Dengan Inflasi Tertinggi, Bangka Belitung Salah Satunya

inflasi bulan September di  Bangka Belitung, kata Koko ini  terjadi  karena  adanya  peningkatan  indeks  pada  8  kelompok pengeluaran, mulai dari kelompok pakaian dan alas kaki,  kelompok perumahan,  air,  listrik,  dan  bahan  bakar  rumah  tangga, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga hinggs  kelompok  transportasi sebesar  6,35  persen.

Sementara itu kelompok yang  mengalami  penurunan  indeks  adalah  kelompok  makanan,  minuman  dan tembakau  sebesar  0,39  persen  serta  kelompok  informasi,  komunikasi,  dan  jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya menjadi satu-satunya kelompok yang stabil.

Sebelumnya Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, menjelaskan penyumbang inflasi pada September utamanya dari kenaikan harga bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, minyak Solar, tarif angkutan antarkota, tarif kendaraan online, dan bahan bakar rumah tangga.

Dengan terjadinya inflasi pada September, maka inflasi tahun kalender September 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 4,84 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) September 2022 terhadap September 2021 sebesar 5,95 persen. (wb)

Editor: Kris Wow

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hyundai Stargazer, MPV Terbaik Pilihan Keluarga

Rabu, 29 Maret 2023 | 12:22 WIB

Harga Timah Lansung Melompat ke 25.000 Dolar AS

Senin, 27 Maret 2023 | 09:58 WIB

Dolar Bereaksi, Harga Timah Lansung Terkoreksi

Selasa, 21 Maret 2023 | 15:20 WIB

Saham TINS Drop Parah, Seharga Rp 970 Per Saham

Kamis, 16 Maret 2023 | 16:40 WIB

Harga Timah Terhempas Menjadi 21.859 Dolar

Kamis, 16 Maret 2023 | 11:22 WIB

Harga Timah Bergerak Naik Setelah Sepekan Terpuruk

Senin, 13 Maret 2023 | 10:37 WIB
X