TINS Terkoreksi Lagi Awal Pekan Ini

- Senin, 26 September 2022 | 13:28 WIB
Saham TINS pada penutupan perdagangan, Jumat (16/9) melemah 30 poin. Harga saham TINS Rp1.455 per lembar (IST)
Saham TINS pada penutupan perdagangan, Jumat (16/9) melemah 30 poin. Harga saham TINS Rp1.455 per lembar (IST)

JAKARTA, wowbabel.com – Saham kelompok pertambangan tertekan di awal pekan terseret penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan pertama, Senin (26/9/202).

Saham PT Timah Tbk (TINS)  turun 15 poin atau 1,07% menjadi Rp1.385 per saham.

Penurunan TINS bersamaan dengan saham-saham perusahaan tambang milik negara lainnya. PT Aneka Tambang (ANTM) terkoreksi 2,70% dan PT Bukit  Asam (PTBA) turun hingga 4,19%.

Baca Juga: Saham TINS Turun di Bawah Rp1.400

Saham TINS terkoreksi menyusul jatuhnya harga logam dasar di pasar dunia akibat kenaikan suku bunga lebih tinggi oleh Bank Central Amerika Serikat Ferdera Reserve (Fed) akhir pekan lalu.  Harga timah di pasar London jatuh 3,1% menjadi US$20.400 per metrik ton.

Sementara itu dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berada di zona merah pada perdagangan sesi pertama, turun 87,59 poin (1,22%) ke level 7.090,99. IHSG hari ini bergerak negatif di rentang 7.039-7.178. Saham-saham sektor energi memimpin penurunan setelah anjlok 3,87%.   

Selama sesi pertama, nilai perdagangan mencapai sekitar Rp 8,26 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 887.446 kali transaksi. Sebanyak 137 saham mencatatkan kenaikan, 430 saham terkoreksi, dan 125 saham stagnan.

Baca Juga: Saham TINS Terkoreksi Mengikuti Pelemahan Harga Timah Dunia

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi saham yang paling besar nilai transaksinya, yakni Rp 492,2 miliar. Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi Rp 450,8 miliar dan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di posisi ketiga sebesar Rp 349,2 miliar.

Saham-saham emiten pertambangan batubara berguguran sepanjang sesi I perdagangan siang ini, diantaranya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) ambles masing-masing 4,2% dan 4,93%.

Sementara itu, PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turut ambles masing-masing 6,67% dan 6,8%. Selanjutnya ada PT Bukit Asam (PTBA) longsor 4,19%, PT Indotambangraya Megah Tbk (ITMG) terkoreksi 3,82% dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turut ambles 6,53%.

Baca Juga: Ikuti Public Expose Live 2022, TINS Sampaikan Strategi Bisnis Perusahaan

Akhir pekan lalu, Wall Street mengakhiri perdagangan dengan kejatuhan  karena melonjaknya suku bunga dan gejolak mata uang asing yang kemudian meningkatkan kekhawatiran akan resesi global  turut menjadi sentimen negatif bagi bursa tanah air.

The Fed resmi menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 75 bps dalam kali ketiga beruntun. Keputusan yang diperoleh dengan suara bulat 12 anggota komite tersebut akan menaikkan suku bunga acuan AS ataufederal-funds rate(FFR) ke kisaran antara 3% dan 3,25%, level yang terakhir terlihat pada awal 2008. (wb)

 

Halaman:

Editor: Kris Wow

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Harga Timah Anljok ke Level harga 25.000 USD

Rabu, 27 September 2023 | 14:00 WIB

Tik Tok Belum Kantongi Izin E-Commerce di Indonesia

Senin, 25 September 2023 | 20:01 WIB

UMKM Semakin Pulih, Kualitas Kredit BRI Sehat

Minggu, 24 September 2023 | 12:13 WIB

Harga Timah Terkoreksi, Dihargai 25.500 USD

Jumat, 22 September 2023 | 15:37 WIB

Harga Timah Gagal Pertahankan Laju Kenaikannya

Selasa, 19 September 2023 | 14:33 WIB

Harga Timah Naik Tajam Menjadi 26.000 USD

Senin, 18 September 2023 | 17:46 WIB

Stok di China Mulai Terkuras, Harga Timah Melonjak

Jumat, 15 September 2023 | 12:08 WIB
X