INDIA, wowbabel.com -- OYO, Perusahaan pemesanan hotel mengajukan dokumen keuangan baru menargetkan penawaran umum perdana (IPO) pada awal 2023.
Perusahaan teknologi perjalan global ini menarget pasar Indonesia yang sangat potensil pasca pandemi Covid-19.
Indonesia tetap menjadi fokus terbesar bagi OYO untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah. Startup ini juga fokus menggarap pasar India, Malaysia, dan Eropa, mengurangi operasi di pasar yang sebelumnya dianggap penting, yakni Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Oyo Hotel Didukung SoftBank Bangkit Kembali
OYO dan pendiri Ritesh Agarwal mencoba melakukan IPO setelah mengalami kemunduran dalam upaya mereka untuk mengubah industri hotel dan penginapan.Serangkai upaya dilakukan sehingga OYO mulai bangkit kembali.
Pendiri SoftBank Group Corp. Masayoshi Son adalah pendukung awal dan antusias, dan konglomerat Jepang memegang sekitar 47% di startup yang berbasis di Gurgaon. Agarwal yang berusia 28 tahun memiliki sekitar sepertiga.
Pada April lalu OYO telah menunjuk Ankit Tandon sebagai CEO OYO untuk Asia Tenggara & Timur Tengah. Ankit pun akan mengemban dua tanggung jawab sekaligus, yaitu sebagai Chief Executive Officer untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah (SEAME) dan posisi yang diembannya sebelumnya, yaitu sebagai Global Chief Business Officer.
Penunjukan Ankit juga merupakan upaya OYO untuk terus memperkuat bisnisnya di Indonesia, yang kini menjadi salah satu fokus pasar utama bagi OYO Global.
Ankit sendiri merupakan sosok yang berpengalaman dalam memulai dan mengembangkan banyak komponen bisnis OYO sebelumnya, sehingga ia dipercaya untuk memimpin wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Artikel Terkait
Bawaslu RI Umumkan Komisioner Bawaslu Bangka Belitung, Ini Dua Wajah Baru
Harga Timah LME Bertahan di Level 21.000 Dolar
Segini Besaran Gaji Ketua Dan Anggota Bawaslu, Baik Provinsi, Kabupaten/Kota Per Bulan