www.wowbabel.com -- Krisis global timah bekal terjadi jika Indonesia mulai menghentikan ekspor timahnya tahun 2023.
Kondosi krisis timah global dipercepat oleh kebijakan Pemerintah Negara Bagian Wa di Myanmar untuk menangguhkan penambangan timah terbesar di negara itu.
Dengan rencana penangguhan pertambangan di Wa sejak bulan lalu membuat harga timah meroket, dengan China Yunnan Tin 000960.SZ, produsen timah olahan terbesar dunia, mengatakan penghentian penambangan dapat menyebabkan pengetatan lebih lanjut pasokan timah global.
Baca Juga: Pasokan Timah Global Terancam Karena Myanmar Hentikan Tambang Terbesar
Ancaman krisis timah global mendorong beberapa lembaga merevisi harga rata-rata timah dunia 2023.
Fitch Solutions tmerevisi perkiraan harga timah menjadi 25.000 USD (Rp 373,48 juta) per ton dari 20.000 USD per ton di tengah ketatnya pasokan di pasar timah global menyusul perubahan regulasi.
"Kami merevisi perkiraan harga timah kami untuk tahun 2023 dari 20.000 USD per ton menjadi 25.000 USD per ton karena sejumlah perubahan peraturan menunjukkan krisis pasokan yang membayangi di pasar timah global," kata analis Fitch Sokutions Country Risk & Industry Research dalam sebuah catatan, Kamis (25/5/2023).
Baca Juga: Harga Timah Melonjak Setelah Myanmar Serius Menutup Tambang Terbesarnya
Sementara permintaan China tetap rendah, pasar timah lintas laut akan melihat pasar yang lebih ketat dalam beberapa bulan mendatang yang akan mendukung harga, analisis Fitch Solutions menambahkan dikutip nasdaq.
Fitch juga memperkirakan pertumbuhan konsumsi logam timah akan menurun dengan pertumbuhan 0,3% year-on-year (YoY) pada 2023 dibandingkan 0,5% pada 2022.
“Kami mengantisipasi bahwa harga akan naik lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang karena pasar timah lintas laut mulai mengalami penurunan pasokan setelah larangan pertambangan dan ekspor Myanmar dan Indonesia masing-masing mulai berlaku,” kata Fitch dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Harga Timah Dunia Loyo Terus, Pendapatan TINS dan MSC Turun
Internasional Tin Association (ITA) dalam pernyataan tertulis pemerintah Negara Bagian Wa, Myanmar merilis rencana implementasi komprehensif untuk penangguhan semua aktivitas pertambangan yang dijadwalkan mulai 1 Agustus 2023.
Dokumen tertanggal 20 Mei menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk menghentikan praktik penambangan yang tidak berkelanjutan yang menyebabkan pemborosan sumber daya, pencemaran lingkungan, dan masalah keselamatan pekerja.
Myanmar produsen timah terbesar ketiga di dunia telah mengumumkan penangguhan kegiatan penambangan timah mulai Agustus 2023 untuk melindungi sumber daya yang tersisa di wilayah Wa.
Artikel Terkait
Melalui Fordigi BUMN Goes To Campus, Jasa Raharja Dorong Mahasiswa Wujudkan Ekosistem Digital
Percepat Penanganan Stunting, Pj Gubernur Babel Minta DP3ACSKB Jangan Segan Gunakan Anggaran
Kenalkan Babel Lewat Film, Kirana Production Akan Produksi Film Negeri Timah