Saham TINS Terkoreksi, Harganya Tinggal Segini

- Rabu, 17 Mei 2023 | 16:21 WIB
Saham TINS melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Senin (17/5/2023) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Saham TINS melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Senin (17/5/2023) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

EKONOMI,Www.wowbabel.com -- Saham PT Timah Tbk dengan kode emiten TINS kembali terkoreksi. 

Pada penutupan perdagangan Selasa 16 Mei 2023, TINS turun 10 poin atau 1,02% sehingga  harganya menjadi Rp970 per saham

TINS tidak sendirian mengalami penuruan saham di anggota holding BUMN pertambangan. PT Bukit Asam (PTBA) turun 3,26% dan PT Aneka Tambang (ANTM) turun 1,78% paslda penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga: Gegara Laba Bersih Anjlok, Saham TINS Ikutan Jatuh Seharga Rp 990 Per Lembar

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir naik tipis pada penutupan perdagangan sesi I Rabu 17 Mei 2023, setelah sepanjang perdagangan sesi I pergerakannya cenderung volatil.

Hingga pukul 12:00, IHSG naik tipis 0,01% ke posisi 6.677,14. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.600, meski sempat menyentuh sejenak level psikologis 6.700 pada awal perdagangan sesi I hari ini.

Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi pemberat terbesar indeks pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1,2%. Kemudian disusul sektor energi sebesar 1,13%.

Baca Juga: Pemegang Saham Rombak Susunan Direksi Jasa Raharja, Ini Daftar Direksi Terbaru

Sentimen dari turunnya nilai ekspor Indonesia sepertinya menjadi pemberat indeks dan saham-saham batu bara pada sesi I hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia April 2023 tercatat US$ 19,29 miliar, turun 17,62% dibandingkan Maret lalu dan anjlok 29,4% dibanding April 2022.

Penurunan nilai ekspor anjlok akibat dari merosotnya harga komoditas serta pelemahan permintaan sejumlah komoditas, efek dari perlambatan ekonomi global.

Baca Juga: Harga Timah Menguat Saham Perusahaan Timah Malaysia Ikut Terkerek  

Nilai impor Indonesia April 2023 juga mengalami penurunan ke posisi US$ 15,35 miliar. Nilai impor turun 25,45% secara bulanan, dan menyusut 22,32% dibandingkan April 2022.

Emiten-emiten yang berada di sektor yang berkaitan dengan ekspor dan terutama komoditas kemungkinan akan mengalami tekanan dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang masih akan bersikap hawkish juga membebani pasar pada hari ini. (*)

Halaman:

Editor: Krisya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tik Tok Belum Kantongi Izin E-Commerce di Indonesia

Senin, 25 September 2023 | 20:01 WIB

UMKM Semakin Pulih, Kualitas Kredit BRI Sehat

Minggu, 24 September 2023 | 12:13 WIB

Harga Timah Terkoreksi, Dihargai 25.500 USD

Jumat, 22 September 2023 | 15:37 WIB

Harga Timah Gagal Pertahankan Laju Kenaikannya

Selasa, 19 September 2023 | 14:33 WIB

Harga Timah Naik Tajam Menjadi 26.000 USD

Senin, 18 September 2023 | 17:46 WIB

Stok di China Mulai Terkuras, Harga Timah Melonjak

Jumat, 15 September 2023 | 12:08 WIB

Harga Timah Dalam Tekanan, Jatuh Lagi di Level 25.440 USD

Selasa, 12 September 2023 | 15:06 WIB
X