Pantesan Harga Timah Dunia Gak Naik-naik, Stoknya Menumpuk

www.wowbabel.com -- Persediaan timah dunia terus bertambah. Bahkan di Shanghai stok timah mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun.

Data dikeluarkan oleh London Metal Exchange (LME), persediaan timah LME sempat turun ke level terendah baru dalam lebih dari satu tahun di 1.510 metrik ton pada tanggal 26 April, kemudian meningkat kembali. 

Pekan lalu, persediaan timah LME terus meningkat, dengan tingkat persediaan terbaru sebesar 1.610 metrik ton per 11 Mei.

Baca Juga: Pasokan Stabil, Harga Timah Dunia Tanpa Lonjakan

Persediaan timah di bursa Shanghai pada Mei 2023 lebih tinggi lagi. Data yang dirilis oleh Shanghai Futures Exchange (SHFE), pada 5 Mei, persediaan timah SHFE terus menumpuk, meningkat sebesar 1,69% dari minggu lalu menjadi 9.353 metrik ton.

Persedian timah di SHFE mencapai level tertinggi baru  dalam lima tahun.

Persediaan timah yang menumpuk juga mempengaruhi harga. Pada penutupan perdagangan Rabu (10/5/2023), timah kontrak di LME dan SHFE  ditutup dengan kerugian. 

Baca Juga: Harga Timah Shanghai Sempat Melambung 214.000 Yuan

Di sisi makro, dolar AS stabil terhadap mata uang lain. Data menunjukkan bahwa inflasi AS melambat sedikit lebih dari yang diperkirakan pada bulan April, namun pandangan pasar terhadap prospek kebijakan moneter AS masih belum jelas. 

Kemarin, harga kontrak timah SHFE 2306 berfluktuasi tajam dan ditutup pada 207.890 yuan metrik ton setelah mencapai titik terendah di 204.720 yuan.

"Transaksi pasar tadi malam meningkat karena penurunan harga timah SHFE di tahap awal. Tapi rebound harga kemarin membebani permintaan hilir. Secara keseluruhan, penurunan harga timah SHFE mendorong permintaan hilir dan transaksi pasar sedikit membaik," kata analis Shanghai Metals Market (SMM) dalam laporannya.

Baca Juga: Harga Timah Anjlok,  Kinerja Keuangan PT Timah Tbk Ikut Jeblok

Sementara kontrak timah tiga bulan di LME yang sempat menyentuh 26.000 USD per ton terkoreksi menjadi 25.950 per metrik ton. 

Timah LME kembali tertekan dan turun 0,08% pada perdagangan Kamis (11/5/2023) menjadi 25.825 USD per metrik ton. (*)