www.wowbabel.com -- Harga timah dunia tiba-tiba melonjak pada perdagangan Senin (17/4/2023). Timah kontrak tiga bulan di London naik ke level tertinggi hampir dua bulan.
Timah kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) ditutup naik 10,1% menjadi 27.367 dolar AS per ton. Timah mencatat kenaikan tertinggi harian setelah lonjakan harga pada Maret 2022 lalu.
Kontrak timah Mei yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) melonjak sebanyak 11,9% menjadi 218.580 yuan ($31.815,20) per ton, tertinggi sejak 23 Februari dan kenaikan harian terbesar sejak Maret tahun lalu.
Baca Juga: Harga Timah Shanghai Melambung, Naik 23.420 Yuan Lewati Batas Harian
Lonjakan harga timah di LME dan SHFE kemarin di tengah pembicaraan tentang potensi larangan penambangan di produsen bijih timah utama Myanmar di negara bagian Wa.
Berita beredar di pasar logam dunia tentang kemungkinan larangan penambangan bijih timah di negara bagian Wa Myanmar.
Negara bagian Wa daerah penghasil timah terbesar di negara itu, untuk menjaga pasokan bijih yang tersisa.
Baca Juga: Myanmar Pemasok 10 Persen Konsentrat Timah Dunia, Sebagian Besar ke China
"Negara bagian Wa adalah daerah penghasil tambang timah terbesar di Myanmar, dan sebagian besar hasilnya dikirim ke China. Larangan penambangan itu niscaya akan membuat pasokan tambang timah yang sudah ketat menjadi semakin ketat," kata pialang Xinhu Futures seperti dikutip Shanghai Securities News.
Namun, seorang pedagang mengatakan tidak jelas apakah larangan tersebut akan diterapkan dan laporan Xinhu mengatakan "ini bukan pertama kalinya pemberitahuan semacam itu dibuat."
Dokumen yang dikeluarkan pemerintah negara bagian Wa pada 15 April menyebutkan : "Demi melindungi sumber daya timah yang tersisa di Negara Bagian Wa secara tepat waktu, penambangan dan penggalian semua sumber daya mineral akan dihentikan sebelum kondisi penambangan matang. Mulai 1 Agustus 2023, tambang akan menghentikan semua eksplorasi, penambangan, pemrosesan, dan operasi lainnya".
Baca Juga: Harga Timah Sedikit Menguat
Data bea cukai China menunjukkan bijih timah yang diimpor dari Myanmar pada tahun 2022 sekitar 187.300 metrik ton, 76,82% dari total impor bijih timah dalam negeri China.
Dapat dipahami bahwa pada tahun 2022, pendapatan ekspor bijih timah Myanmar menyumbang sekitar 31% dari pendapatan fiskal Myanmar, dan hanya 25-30% pajak yang akan dibayarkan ke Negara Bagian Wa Myanmar.
Pendapatan ekspor bijih timah merupakan sumber keuangan yang penting bagi Negara Bagian Wa di Myanmar.
Artikel Terkait
Sifat Angkuh dan Keras Kepala yang Dimiliki Senin Pon Akan Luluh Jika Berjodoh dengan Weton Ini
Berburu Berkah Ramadhan, PAC GP Ansor Belinyu Berbagai 200 Paket Takjil Untuk Pengguna Jalan
Sebanyak 17.992 Pemudik Tinggalkan Pulau Bangka Lewat Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok