www.wowbabel.com -- Harga timah dunia melonjak ke level tertinggi pada perdagangan Senin (17/4/2023). Timah menyentuh level harga tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Lonjakan harga timah dunia terjadi di tengah pembicaraan tentang potensi larangan penambangan di produsen bijih utama timah di Myanmar.
Myanmar adalah negara pemasok utama timah ore ke China sebagai konsumen utama logam dunia.
Baca Juga: Harga Timah Langsung Melonjak Imbas Kejatuhan Dolar AS
Kontrak timah Mei yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) pada sesi pertama, melonjak sebanyak 11,9% menjadi 218.580 yuan ($31.815,20) per ton, tertinggi sejak 23 Februari dan kenaikan harian terbesar sejak Maret tahun lalu.
Harga timah tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik setinggi 9,4% menjadi 27.200 dolar AS per ton, level yang tidak terlihat sejak 22 Februari.
Harga timah usai interday turun 8,1% menjadi 27.085 dolar AS per metrik ton dari harga penutupan akhir pekan lalu 24.853 dolar AS per ton dengan persedian timah di gudang LME berada pada 1.780 ton.
Baca Juga: Stok di Shanghai Mulai Melimpah Membatasi Kenaikan Harga Timah
Berita di pasar tentang kemungkinan larangan penambangan timah di negara bagian Wa Myanmar, penghasil timah terbesar di negara itu, untuk menjaga pasokan bijih yang tersisa.
"Negara bagian Wa adalah daerah penghasil tambang timah terbesar di Myanmar, dan sebagian besar hasilnya dikirim ke China. Larangan penambangan itu niscaya akan membuat pasokan tambang timah yang sudah ketat menjadi semakin ketat," kata pialang Xinhu Futures seperti dikutip Shanghai Securities News.
Namun, seorang pedagang mengatakan tidak jelas apakah larangan itu akan diterapkan dan laporan Xinhu mengatakan bukan pertama kalinya pemberitahuan semacam itu dibuat.
Baca Juga: Khawatir Harga Timah Murah, Target Jual Perusahaan Penambangan Jauh Lebih Rendah
Untuk harga logam dasar lainnya tembaga LME naik 0,5% menjadi US$9.065 per ton, nikel naik 2,1% menjadi US$24.645 per ton, aluminium naik 0,1% menjadi US$2.388 per ton, seng meningkat 0,2% menjadi Us$2.862,50 per ton, sementara timbal turun 0,9% menjadi US$2.151 per ton.
Tembaga SHFE naik 0,1% menjadi 70.150 yuan per ton, aluminium naik 0,5% menjadi 18.795 yuan per ton, seng naik 0,6% pada 22.465 yuan per ton, timbal meningkat 0,7% menjadi 15.390 yuan per ton dan nikel melonjak 3,2% menjadi 190.460 yuan per ton ton.
Pekan lalu harga sebagian besar logam dasar di London berada di bawah tekanan karena kekhawatiran resesi kembali mengurangi prospek permintaan, meskipun didukung oleh dolar AS yang melemah.
Artikel Terkait
Ini Kata Kapolda Babel Soal Uang Rp850 Juta Milik Kapolres Bateng yang Dicuri Ajudannya
7 Kesahalan Ini Tidak Akan Cowok Lakukan Padamu Jika Dia Benar-Benar Cinta dan Sayang
Antisipasi Bencana di Bangka, Firmansyah Levi datangi Warga Kampung Pasir Sungailiat