Timah Shanghai Jatuh 8.690 Yuan Dampak Kepanikan Risiko Keuangan Global

www.wowbabel.com -- Harga timah Shanghai ditutup dengan penurunan tajam kemarin. Timah memimpin penurunan tertinggi harga logam dasar.

Timah SHFE 2304 yang paling banyak diperdagangkan ditutup turun 4,79% atau 8.960 yuan menjadi 178.140 yuan per metrik ton dengan open interest turun 797 lot menjadi 67.238 lot.

Harga timah berjangka SHFE bergerak sideways pada level rendah, sehingga hanya sedikit smelter yang menawarkan kuotasi di sesi pagi, dan sebagian besar smelter mempertahankan harga tetap.

Baca Juga: Tekanan Makro Ekonomi Bertubi, Harga Timah BKDI Terkoreksi

Sehari sebelumnya timah Shanghai juga jatuh paling dalam dipengaruhi oleh krisis likuiditas yang dihadapi Credit Suisse, kontrak timah SHFE 2304 turun 4,17%.

Secara fundamental, waran turun signifikan kemarin di tengah penyerahan kontrak SHFE 2303. 

"Timah dan sebagian logam nonferrous Shanghai ditutup dengan kerugian dalam perdagangan harian dampak berbagai peristiwa risiko baru-baru ini yang memicu kepanikan pasar, termasuk anjloknya saham Credit Suisse yang menyebabkan jatuhnya euro," kata analis SMM dalam laporannya. 

Baca Juga: Harga Timah Terjungkal Dampak Krisis Likuiditas Keuangan Global

Menurut SMM, para pelaku pasar logam dasar karena sentimen penghindaran risiko, beralih berinvestasi dalam emas atau dolar. 

“Indeks dolar melonjak di atas 105 kemarin, membebani harga komoditas dan memicu penurunan tajam harga minyak mentah," ujarnya. 

Untuk harga logam dasar lainnya di SHFE, tembaga turun 3,45%, aluminium turun 1,20%, timbal turun 0,10%, seng turun 3,41%, timah turun 4,79%, dan nikel turun 2,3%.

Baca Juga: Harga Timah Terhempas Menjadi 21.859 Dolar

Harga timah London juga jatuh parah parah kemarin. Pada pembukaan perdagangan harga timah kontrak tiga bulan.

LME tertekan menjadi 21.859 dolar AS per metrik ton, turun 1,3%. 

Timah dan logam dasar jatuh karena pasar khawatir akan krisis perbankan global meluas setelah sejumlah bank di AS yang merugi. Indeks AS dan dolar menguat semalam. (*)