www.wowbabel.com -- Harga timah di London turun pada perdagangan Selasa (14/3/2023). Sempat kembali ke level 23.000 dolar AS per metrik ton, timah kembali tertekan.
Harga timah tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 1,85% menjadi 22.780 per metrik ton pada jeda perdagangan siang hari.
Timah dan sebagian logam dasar LME jatuh akibat dolar AS yang lebih kuat membuat logam berharga greenback menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Timah Bergerak Naik Setelah Sepekan Terpuruk
Sementara pasar terus memantau proses keruntuhan tiba-tiba bank-bank regional AS. Dolar beringsut lebih tinggi, setelah turun mendekati level terendah satu bulan di sesi sebelumnya karena para pedagang dan investor memperkirakan perlambatan kenaikan suku bunga menyusul keruntuhan bank.
Ketakutan akan krisis perbankan AS diperparah dengan runtuhnya pemberi pinjaman Silicon Valley Bank (SVB) SIVB.O dan Signature Bank SBNY.O bahkan Presiden Joe Biden berjanji untuk mengambil tindakan guna memastikan keamanan sistem perbankan.
Harga logam lainnya di LME aluminium turun 0,5%, seng turun 0,1% menjadi 2.945 dolar AS per ton, sementara timbal naik 0,3%.
Baca Juga: Gangguan Produksi Pertumbuhan Timah Dunia Melambat Hingga Sepuluh Tahun Nanti
Di SHFE aluminium naik 0,5% menjadi 18.350 yuan per ton, nikel naik 0,5% menjadi 178.650 yuan per ton, seng meningkat 0,3% menjadi 22.895 yuan per ton, timbal naik 0,5% pada 15.225 yuan per ton, sementara timah turun 0,4% menjadi 186.660 yuan per ton.
Timah kontrak SHFE kembali melanjutkan penurunan setelah semalam ditutup turun 0,28%.
Kontrak timah SHFE 2304 yang paling banyak diperdagangkan dibuka menurun pada perdagangan semalam dan melayang di posisi terendah sebelum ditutup pada 186.960 yuan.
Baca Juga: Harga Timah Dunia Makin Jatuh, Kini Hanya 22.000 Dolar AS
Secara fundamental, waran naik tipis kemarin, tetapi harga spot timah sedikit pulih daripada mengikuti penurunan kontrak timah SHFE.
Analis SMM dalam laporannya menyebutkan logam dasar LME dan SHFE sebagian besar ditutup dengan kenaikan tadi malam.
Di sisi makro, meskipun otoritas AS mengambil tindakan cepat untuk mengendalikan dampak keruntuhan tiba-tiba Silicon Valley Bank, pasar bertaruh bahwa Federal Reserve akan memperlambat atau bahkan berhenti menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi guna mengurangi dampaknya di pasar keuangan. (*)
Artikel Terkait
Pelaku Pembunuhan Hafiza Belum Ditangkap, Polisi Periksa Berbagai Barang Bukti
PT Timah Berikan Sertifikasi Halal Gratis Bagi Mitra Binaan, Simak Begini Caranya
Memulai Ramadhan dengan Sehat, Begini Cara yang Bisa Kamu Lakukan Biar Sehat Luar dan Dalam
Pengumuman 20 Nama Calon Anggota KPU Babel 2023-2028 Tertunda, Ini Penyebabnya