Harga Timah Bergerak Naik Setelah Sepekan Terpuruk

EKONOMI,www.wowbabel.com -- Timah membuka perdagangan Senin 13 Maret 2023 dengan kenaikan. Pada perdagangan pagi hari Timah sudah berada di level 23.000 dolar AS per metrik ton.

Timah kontrak tiga bulan di London metal Exchange (LME) dibuka langsung naik tajam 2% menjadi 23.195 dolar AS per metrik ton.

Timah dan sebagian besar logam dasar membuka awal pekan dengan kenaikan setelah pasar merespon berkurangnya tekanan terhadap inflasi yang meredam laju kenaikan dolar AS. 

Baca Juga: Kenaikan Royalti Timah Bangka Belitung Didukung Presiden, Besaran Tergantung Harga Timah

Kebangkitan harga Timah LME setelah pekan lalu selama lima hari berturut turun tajam hingga ke level harga terendah baru sejak Januari 2023.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, timah dan logam dasar di LME dan SHFE ditutup dengan kerugian. 

Di sisi makro, data non-farm payrolls AS untuk bulan Februari menunjukkan perlambatan dalam pertumbuhan upah, menunjukkan bahwa berkurangnya tekanan inflasi dapat menjaga laju kenaikan suku bunga Fed relatif ringan, mengirim dolar lebih rendah. 

Kontrak Timah SHFE 2304 jatuh Jumat malam lalu dan ditutup pada 186.990 Yuan per metrik ton atau turun 1,46%.

Baca Juga: Timah Milik Negara, Jangan Biarkan Mafia Berkuasa

Dari segi fundamental, stok Timah olahan domestik China meningkat tajam minggu lalu. Pasar spot naik karena harga timah turun. 

Analis SMM dalam laporannya mengatakan dengan dimulainya kembali pasar Timah perlu bergantung pada pemulihan konsumsi hilir dan pencernaan persediaan. 

"Perusahaan pemrosesan hilir sebenarnya tidak dapat mencerna inventaris dengan menimbun dengan harga rendah, dan mereka masih perlu memperhatikan kemajuan pemulihan kepercayaan konsumen," ujar analis SMM dalam laporannya.

Baca Juga: Harga Timah Dunia Anjlok, Ekspor Timah Indonesia Februari Malah Melonjak

Pasar timah global sedang berusaha untuk membangun kembali keseimbangan setelah periode volatilitas harga yang masif karena Covid-19 dan kekurangan persediaan, diikuti oleh penurunan permintaan akibat penurunan ekonomi China dan ketidakpastian.