EKONOMI,www.wowbabel.com -- Timah masih dalam tekanan. Ancaman kenaikan suku bunga bank sentral AS mendorong harga Timah dan sebagian besar logam terjatuh.
Timah kontrak tiga bulan London Metal Exchabge (LME) dibuka melemah 0,5 persen pada perdagangan Rabu 8 Maret 2023 pagi setelah tadi malam ditutup turun 1,5 persen menjadi 24.177 Dolar AS per metrik ton.
Kontrak Timah SHFE 2304 berfluktuasi dan ditutup pada 199.480 Yuan per metrik ton, turun 0,02 persen.
Baca Juga: Berkat Dolar, Harga Timah Terhindar Jatuh Lebih Jauh
Shanghai Metals Market (SMM) dalam laporannya logam dasar LME dan SHFE ditutup dengan kerugian semalam setelah Ketua Federal Reserve Powell mengatakan bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga lebih dari perkiraan sebelumnya.
Powell memperingatkan bahwa jalan masih panjang untuk membawa tingkat inflasi kembali ke 2 persen. Akibatnya, Dolar AS melonjak ke ketinggian baru.
Pada perdagangan logam dunia sebelum pidato Powell, harga sebagian besar logam nonferrous naik karena pelemahan dolar AS membuat komoditas yang dihargakan dalam greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Pertumbuhan di China Lebih Rendah, Harga Timah Langsung Lemah
Dolar melemah menjelang kesaksian di kemudian hari oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank Sentral AS.
Timah berjangka mencapai titik terendah di level 24.000 Dolar AS per ton, level yang tidak terlihat dalam sebulan, karena ketidakpastian permintaan dan dolar yang lebih kuat di bawah kebijakan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Kebijakan Federal Reserve menghentikan reli yang sempat mendorong harga Timah ke puncak harga 32.000 Dolar AS per ton pada bulan Januari 2023. (*)
Artikel Terkait
Harga Timah Shanghai Berhenti Terjatuh
Waduh, Harga Timah Bakal Jatuh Makin Jauh
Harga Timah Shanghai Makin Murah, Ekspor Terbesar Babel ke China
Tekanan Belum Reda, Harga Timah Dunia Bakal Murah Hingga Tiga Bulan ke Depan