Sekoci Dihantam Gelombang, Satu ABK KMP Musi Hilang

- Selasa, 21 September 2021 | 02:53 WIB
Caption: Tim saat mengevakuasi korban sekoci terbalik di Perairan Tanjung Kalian. (rul/wb)
Caption: Tim saat mengevakuasi korban sekoci terbalik di Perairan Tanjung Kalian. (rul/wb)

MUNTOK, www.wowbabel.com -- Polres Bangka Barat evakuasi Anak Buah Kapal (ABK) KMP Musi di Perairan Tanjung Kalian. Lima ABK terombang ambing di lautan sudah sekitar satu jam setelah sekoci yang mereka tumpangi terbalik diterjang ombak dan tenggelam, Senin (20/9/2021) malam. 

ABK KM Andi Nurul Jatuh di Perairan Deniang, Basarnas Mulai Lakukan Pencarian

Salah seorang ABK, Jatmiko hilang terbawa arus di perairan Tanjung Kalian saat menaiki sekoci dari daratan kembali menuju kapal KMP Musi yang sedang lego jangkar bersama keempat rekannya, Senin (20/9/2021) malam.

Kasat Polair Polres Bangka Barat, AKP Candra Wijaya menyebutkan kelima ABK turun menggunakan sekoci setelah kapal KMP Musi 1 lego jangkar dan sempat menurunkan penumpang pada sore harinya.

”KMP Musi 1 lego jangkar sejak hari Minggu malam. Karena kapal mereka off, hari Senin sekira pukul 15.30 WIB, lima ABK itu turun dari kapal dengan keperluan hanya turun biasa,” ungkapnya, Senin (20/9/2021) malam. 

Kelima ABK yang terdiri dari Masinis 1 Jatmiko, Masinis 2 Sumardi, Masinis 3 Rifki, Kadet Kapal Yogi dan Mandor Kapal Faki turun dari KMP Musi 1 dengan menggunakan sekoci, dan bermaksud kembali lagi ke kapal yang berada di depan Pelabuhan Kapal Cepat Express Bahari.

Kelimanya diperkirakan diterjang ombak besar saat kondisi air laut sedang pasang, nahasnya terbalik hingga Jatmiko hilang ditelan ombak.

”Mereka melakukan penyelamatan diri dengan membentuk lingkaran. Terombang – ambing kurang lebih 1 jam dan mengalami kelelahan. Beruntung adanya kapal nelayan yang lewat dengan niatan berteduh dari gelombang dan segera melakukan pertolongan, satu persatu mereka berhasil ditolong, namun Masinis 1 Jatmiko tidak terlihat lagi,” Ujar kasat Polair.

Ia menjelaskan Sat Polair Polres Bangka Barat akhirnya menghentikan pencairan malam itu dikarenakan ombak yang terlalu tinggi sehingga dilanjutkan pagi ini, Selasa, (21/09/2021) dengan melibatkan pihak Basarnas dan TNI AL, sementara korban yang selamat dilarikan ke RSUD Sejiran Setason.

” Kegiatan pencarian untuk sementara dihentikan karena keadaan air laut pasang, gelombang tinggi dan berangin kencang" tutupnya. (rul/wb)

Editor: Robby Wowbabel

Rekomendasi

Terkini

X