WOWIPTEK - PT TIMAH Tbk (TINS) menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk melakukan eksplorasi kandungan mineral radioaktif dan logam tanah jarang (LTJ) yang ada di pasir monasit dari proses penambangan timah di kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Dalam keterangan resmi BATAN, penandatanganan naskah perjanjian kerjasama keduanya dilakukan di Kantor PT TIMAH Tbk, Jl. Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018) kemarin.
Direktur Utama PT TIMAH Tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani mengatakan, kerjasama ini dilatarbelakangi pada proses penambangan bahan galian timah, yang ditemukan mineral lainnya.
“Karena mineral radioaktif dan LTJ ini diluar kemampuan PT TIMAH Tbk, maka kami ingin sekali mengembangkan kedua mineral tersebut, dengan bekerja sama dengan pihak yang mempunyai kemampuan di bidang tersebut,” jelas Riza.
BATAN sebagai lembaga pemerintah yang menguasai bidang teknologi nuklir, ungkap RIza, mempunyai pengetahuan tentang mineral radioaktif dan LJT yang dapat membantu dan membimbing korporate dalam mengembangkan kedua mineral tersebut.
Dikatakan Riza, pihaknya berharap dengan teknologi nuklir, BATAN mampu melakukan eksplorasi mineral radioaktif dan LTJ yang sangat bernilai ekonomi tinggi.
“Mineral LTJ ini mempunyai value added yang sangat tinggi, sehingga kami beraharap jangan sampai mineral ini tidak dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kemakmuran Indonesia dan jangan sampai value
Penambangan timah laut itu nantinya akan serupa dengan sistem teknologi dalam pengeboran minyak dan gas di laut (off-shore).
Sesuai kompetensinya, BATAN dalam hal ini membantu PT TIMAH Tbk melakukan eksplorasi dan membuat konseptual desain serta kajian tekno ekonomi.